Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

120 UMKM Bakal Mejeng di Ajang Karya Kreatif Pekan Kerajinan Jawa Barat 2023

120 UMKM Bakal Mejeng di Ajang Karya Kreatif Pekan Kerajinan Jawa Barat 2023 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) akan menggelar Karya Kreatif Pekan Kerajinan Jawa Barat (KKJ PKJB) bertajuk "Ekonomi Hijau dan Inklusi Keuangan" yang diikuti 120 UMKM pada 7-9 Juli 2023 di pelataran Gedung Sate, Kota Bandung.

Ketua Dekranasda Jabar, Atalia Praratya Kamil, mengatakan bahwa ada yang berbeda pada gelaran kali ini ketimbang tahun lalu. Sebab, pelaku industri teh artisan akan ambil bagian dalam kegiatan ini sehingga memberi warna baru dan edukasi bagi masyarakat untuk mencoba rasa berbeda dari produk teh.

Baca Juga: Manajemen Keuangan Pemdaprov Jabar Jadi Percontohan Nasional

"Saya berharap, ini bisa mempertemukan antara para pengrajin, pelaku usaha, juga pembeli. Yang menarik, kita ada Java Tea Festival. Produk artisan teh yang kita perkenalkan ke masyarakat luas, komoditas luar biasa. Mudah-mudahan ini bisa mendorong masyarakat untuk datang dan tidak saja melihat perkembangan kerajinan di Jawa Barat dan produk lain," jelas Atalia dalam kegiatan Jabar Punya Informasi (Japri) di Taman Museum Gedung Sate, Rabu (5/7/2023).

Atalia mengaku bersyukur karena seiring dengan berakhirnya Covid-19, KKJ PKJB dapat digelar di ruang terbuka sehingga dapat menampung lebih banyak jumlah peserta dari pelaku UMKM. Festival Akbar ini juga melibatkan 46 OPD, 27 Dekranasda kota/kabupaten, Bank Indonesia, perbankan, dan stakeholder lintas sektor.

"Kita berharap ini betul-betul mampu membuka ruang. Selain untuk melestarikan produk pengrajin, termasuk juga pariwisata di Jawa Barat, kita juga mendorong agar tercipta akses antara pembeli dan penjual, termasuk juga memperkenalkan produk-produk, termasuk keuangan inklusi, digital di seluruh Jawa Barat," jelasnya.

Perbedaan lainnya, kata Atalia, ialah berbagai industri seperti fesyen, home decor, dan penganan akan dipromosikan pada ajang ini. "Dulu kita fokus pada kriya. Tahun ini kita libatkan beberapa pengrajin. Fesyen, life style, home decor, juga food and beverages. Semua dilibatkan. Termasuk ada helaran (Dekranasda) 27 kota/kabupaten yang bawa produk kerajinan, produk terbaik mereka. Momentum memperkenalkan produk wilayah di Jawa Barat," jelasnya.

Adapun Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Jeffri Dwi Putra, melanjutkan, pada KKJ PKJB 2023 ini pihaknya menargetkan ada peningkatan perputaran uang hingga 15 persen ketimbang tahun lalu, terutama pada bisnis ekonomi hijau yang memang tengah digencarkan. Selain itu, pelayanan pembayaran nontunai juga bakal dioptimalkan pada kegiatan ini.

"Tahun lalu KKJ sebelumnya Rp12,9 miliar. Kali ini ditargetkan 15 persen khusus green economy. Kita lebih banyak mendorong transaksi nontunai. Jawa Barat kontributor terbesar pengguna transaksi digital, khususnya QRIS. Jawa Barat hampir 30 persen, di mana UMKM penggunanya hampir 5,6 juta. Sementara, pengguna QRIS 8,5 juta," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Noneng Komara Nengsih mengatakan, selain menjadi ajang promosi bagi pelaku ekonomi kreatif, dalam KKJ PKJB juga bakal dihelat Dekranasda Award yang diikuti 27 kota/kabupaten. "Tahun ini ada Dekranasda Award. Mudah-mudahan juaranya kita ikutkan ke ajang nasional," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: