Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM Kembali Turunkan ICP Jadi US69,36 Per Barel

Kementerian ESDM Kembali Turunkan ICP Jadi US69,36 Per Barel Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah Juni 2023 adalah IEA menyampaikan, peningkatan stok minyak mentah global sebesar 10 juta bbls sehubungan dengan peningkatan stok minyak mentah dari negara OECD sebesar 27 juta bbls.

Selain itu, terkait pasokan minyak mentah dunia, di mana IEA menyampaikan, total pasokan minyak mentah diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi sebesar 101,3 juta bpd di 2023 dan 102,3 juta bpd di 2024. Hal ini disebabkan peningkatan pasokan minyak mentah dari negara-negara Non-OPEC sebesar 1,9 juta bpd di 2023 dan 1,2 juta bpd di 2024.

Ekspektasi dimulainya kembali ekspor minyak mentah Iran, yang dapat menyebabkan terganggunya fundamental permintaan atau penawaran, disebabkan kemajuan kesepakatan nuklir AS dan Iran.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh Crude throughput China, yang merupakan konsumen minyak mentah terbesar di dunia, tergelincir 1,9% pada Mei 2023 menjadi 14,66 juta bpd.

"Selain itu, People’s Bank of China menurunkan suku bunga pinjaman acuan, namun lebih rendah dari ekspektasi masyarakat, sehingga memengaruhi asumsi pasar bahwa pemulihan ekonomi China terhambat, dan berpengaruh pada permintaan minyak mentah dunia," kata Tim Harga Minyak Mentah Indoneia.

“Terdapat penurunan crude throughput Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang di Juni 2023, dibandingkan Mei 2023," tulisnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: