Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas karyawan agar dapat mendukung pertumbuhan bisnis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tak hanya itu, BCA juga mempunyai misi dalam memanfaatkan teknologi di perusahaan.
Direktur Human Capital BCA Lianawaty Suwono menjelaskan bahwa ada dua hal yang paling penting dalam menanamkan kemajuan dan beradaptasi di masa depan, yakni manusia dan teknologi. Sejak 1991, kedua aspek tersebut menjadi andalan yang diterapkan dalam visi BCA.
“Waktu saya masuk itu selalu menggabungkan dua hal yang paling penting adalah orang dan teknologi. Dua hal itu, tadi juga Pak Renal mengatakan kid drivers untuk kita bisa beradaptasi sukses ke depan, ada populasi dan teknologi. Jadi, happen to be sama ya visi BCA dari zaman sejak saya masuk tahun '91,” jelas Lianawaty, dikutip dari kanal Youtube LPPI pada Selasa (11/7/2023).
Baca Juga: Luncurkan Reksa Dana Saham Baru, BCA Tawarkan Investasi Syariah dan ESG
Ia mengatakan ada beberapa tantangan dalam lingkup human capital BCA, salah satunya adalah mencari individu yang kompeten dari generasi pandemi. Sejak pandemi, cara belajar generasi muda dan tua sangat berbeda, sehingga timbul perbedaan ketangguhan dalam menghadapi tantangan. Sementara tuntutan bisnis di dunia kerja sangat kompleks yang harus membiasakan individu serba cepat.
“Lulusan pandemi ini lebih kompleks lagi ya. Jadi, sementara tuntutan dari bisnis luar biasa, teknologi berubah luar biasa cepat, orang-orang harus di-reskill at any time. Nah, yang kita dapatkan sekarang adalah generasi pandemi ya. Jadi, ini menjadi tantangan yang luar biasa buat kami,” ujarnya.
Oleh karena itu, BCA mengadakan program Magang Bakti setiap tahunnya untuk membangun keterampilan karyawannya sebelum melanjutkan ke dunia kerja yang sesungguhnya. Dari program tersebut, diharapkan para pemagang sudah terlatih dalam bekerja.
“Setelah itu, mereka boleh bekerja di manapun. Jadi bank-bank yang menampung mereka, tidak hanya bank ya, ada industri layanan lainnya, pun nasabah-nasabah suka mengambil dari lulusan Bakti kami karena sudah ready work, mindset sudah dilatih, kecepatan kerja, ketelitian kerja, semua sudah dibekali,” tambahnya.
Selain memberikan pengalaman kepada karyawannya, BCA juga memiliki tantangan lain dalam hal teknologi. Teknologi tentu menjadi kebutuhan karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Tak hanya berfokus pada teknologi untuk nasabah dan bisnis, BCA pun memperhatikan sumber daya digital untuk menunjang aktivitas kerja.
“Nah, tools yang paling utama yang saya waktu itu coba nge-push adalah HR (Human Resource) tools. Dulu karena mereka perlu cuti, mereka perlu lihat sisa cutinya, mereka perlu lihat progresnya. Kalau tidak ada jalan lain kecuali harus lewat HP atau lewat laptop, mereka akan akhirnya melatih diri dan mulai familiar dengan digital,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement