Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan banyak informasi yang belum diketahui oleh publik terkait pembangunan Bendungan Bener, di Wadas, Purworejo.
Salah satu yang belum diketahui adalah pemberian ganti rugi sebesar Rp11 miliar kepada ketua kelompok yang menolak pembangunan Bendungan Bener.
"Hari ini saya masih di-bully. Akan tetapi, seluruh informasi tak disampaikan dengan baik. Saya sampaikan, bagaimana kasus Wadas? Ketua kelompok penolaknya sudah terima dan mendapat untung Rp11 miliar," ujar Ganjar dalam Diskusi Rakernas Apeksi 2023 di Makassar.
Ganjar pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi terkait ganti rugi kepada warga. Dia menilai pemberian uang ganti rugi akan mempermudah proses komunikasi dengan warga di sana.
"Saya komunikasi ke presiden, Pak Jokowi. Beliau tanya, sudah selesai Pak Gub? Izin dilanjutkan. Ganti ruginya bagus. Ini akan memudahkan kami bicara dengan mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur Jateng dua periode ini menyampaikan pihak terkait sudah selesai melakukan pengukuran lahan untuk keperluan pembangunan Bendungan Bener.
Hasil pengukuran itu juga menjadi dasar pemberian ganti rugi kepada warga yang terdampak proyek tersebut.
Di sisi lain, Ganjar membenarkan persoalan Wadas menjadi stempel hitam bagi dia dan jajarannya. Namun, dia mengaku telah meminta bawahannya untuk terbiasa dalam menyelesaikan masalah.
"Itu jadi stempel hitam. Saya bilang sama teman-teman semua, biasakan menghadapi persoalan jangan lari dari persoalan. Begitu persoalan itu muncul semua ketakutan," ucapnya.
Meski masih ada masyarakat yang belum percaya, Ganjar menegaskan Bendungan Bener akan berperan untuk mencegah banjir dan menjadi sumber air.
"Turunan proyek itu nilainya gede banget dan sudah belasan tahun tak berhasil. Kita lobinya setengah mati untuk mendapatkan ini. Kenapa kita tidak bisa bertugas?,” ujarnya.
Lebih dari itu, Ganjar kembali mengaku memang ada pro dan kontra terkait pembangunan bendungan itu. Dia juga dengan tegas pasang badan terkait dengan berbagai gesekan antara aparat dengan warga.
"Begitu tindakan agak represif di video muncul, satupun tak ada yang terbiasa bilang siap saya salah dan bertanggung jawab. Saya datang ke lokasi dan mengatakan, saya penanggung jawab, saya bereskan, yang ditahan saya minta dikeluarkan, dan saya akan datangi orangnya," ujar Ganjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement