Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Ganjar dan Prabowo Puji Jokowi, Anies Baswedan Beda Sendiri

Ketika Ganjar dan Prabowo Puji Jokowi, Anies Baswedan Beda Sendiri Bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah), Ketua DPP Nasdem Sugeng Suparwoto (kiri), Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman (kanan) memberikan keterangan pers terkait ekskalasi dinamika politik menuju Pemilu 2024 di Sekretaria Perubahan di Jalan Brawijaya X, Jakarta, Selasa (30/05/2023). Anies Baswedan menyatakan jajaran elit Koalisi Perubahan tetap optimis dan solid dalam pelaksanaan Pemilu 2024. | Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ada hal menarik yang terjadi dalam acara Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Kota Makassar, Kamis, 13 Juli kemarin. Saat ketiga bakal calon presiden (bacapres) mengemukakan gagasannya di hadapan 85 wali kota se-Indonesia. Ketiganya sepakat melanjutkan pembangunan yang digagas Presiden Jokowi.

Dua di antaranya yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berkali-kali memuji konsep pembangunan yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, keduanya sepakat jika menjadi presiden, mereka akan melanjutkan pembangunan.

Namun, Anies Baswedan menggunakan gaya bahasa yang berbeda. Ia menyebut jika pembangunan baik untuk rakyat, maka ia bertekad untuk melanjutkan.

Baca Juga: Pulau Jawa Paling Terang Saat Indonesia Timur Gelap Gulita, Anies Baswedan: Inilah Wajah Ketimpangan yang Ada

Lebih lanjut, Anies Baswedan membongkar sejumlah persoalan dihadapi oleh perkotaan. Mulai dari masalah pemerataan pembangunan, urbanisasi, lingkungan dengan kualitas udara buruk, hingga kemandirian fiskal.

Pernyataan Anies cukup cerdas ketika seorang pemerhati sosial politik yang juga pegiat media sosial, Munir, memberi kesan positif terhadap Anies dibandingkan dua bacapres lainnya.

"Kepemimpinan beda kelas. Dalam forum Walikota se-Indonesia itu, @aniesbaswedan membicarakan urgensi pembangunan nasional, menyentuh soal paling fundamental, yakni ketimpangan antar daerah," tulis Munir dikutip dari akun twitternya, @Munir_Timur, sebagaimana dilihat WE Online di Jakarta, Sabtu (15/7/2023).

Munir melanjutkan, dari data IKFD (Indeks Kapasitas Fiskal Antar Daerah) Kemenkeu, tanda merah pada infografis merupakan daerah dengan IKFD sangat rendah dan rendah. Persentasenya 42%. Sedangkan daerah dengan IKFD sangat tinggi 25,7%. Yang IKFD sedang 22,8%.

IKFD yang sangat rendah menunjukkan ketimpangan antar daerah karena daerah tersebut masih sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat atau daerah lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"@aniesbaswedan memahami problem mendasar Indonesia lebih baik dari Ganjar. Itulah pemimpin, dia paham apa dan ke mana urgensi pembangunan, yakni menuju pemerataan dan keadilan!," tuturnya lagi.

Sebagaimana diketahui, Anies menyebut, potret foto satelit di malam hari menampilkan daerah yang diselimuti cahaya cenderung didominasi oleh wilayah Jawa. Sementara daerah yang tergelap ada di Indonesia bagian timur. Anies tidak ingin terjadi ketimpangan seperti itu lagi jika ia terpilih menjadi presiden.

"Kita ingin seluruh kota di Indonesia menjadi terang, jangan sampai kota kita gelap, karena kalau gelap ekonomi itu rendah," ujar Anies.

Lalu, terkait urbanisasi, Anies memperkirakan 70 persen penduduk di Indonesia akan berada di wilayah perkotaan pada 2045. Kondisi ini akan menyebabkan ketimpangan dengan kawasan desa.

"2045, 70 persen penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan, sekarang posisinya 57 persen, kalau tidak serius nanti kita ulangi lagi masalah di Jakarta," ujarnya.

Karena itulah menurut Anies, isu-isu perkotaan harus ditangani oleh badan khusus. Hal ini berbeda dengan hadirnya Kementerian Desa di mana daerah pedesaan tertangani. Sedangkan tingkat kota sama sekali tidak ada badan khusus yang menangani.

"Nanti ada badan khsususnya, apakah kementerian, atau badan, harus ada yang mengkoordinir masalah perkotaan, hari ini belum ada yang mengkoordinir soal perkotaan, yang ada hanya pedesaan," usul Anies.

Kemudian, terkait sejumlah proyek nasional yang digagas pemerintahan saat ini, Anies memastikan seluruh proyek yang memberikan manfaat yang nyata ke masyarakat ini akan tetap berlanjut.

"Tadi saya sampaikan diteruskan, dikoreksi, dihentikan dan baru dilakukan, hal yang baik dan memberikan manfaat, jangan khawatir, justru itu akan ditingkatkan," tegas Anies.

Sementara terkait IKN, Anies mengemukakan jika IKN memiliki dasar yang baik, Anies menilai itu akan berjalan dengan mulus pula.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: