Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop-UKM Tingkatkan Akses Pembiayaan Berbasis Ekosistem Klaster Wirausaha Melalui EFF 2023

Kemenkop-UKM Tingkatkan Akses Pembiayaan Berbasis Ekosistem Klaster Wirausaha Melalui EFF 2023 Kredit Foto: Kemenkop-UKM

Program MBN ini memiliki visi untuk menaikkan kelas UMKM melalui digitalisasi bisnis sehingga  mempermudah transisi UMKM dalam proses pengembangan usaha.

"Inovasi lainnya, dalam percepatan pertumbuhan rasio kewirausahaan nasional, EFF 2023 difokuskan kepada ekosistem klaster wirausaha yang saling terintegrasi dalam supply chain dan telah memiliki offtaker sebagai konsolidator ekosistem klaster wirausaha," kata Azizah.

Baca Juga: Teten Masduki Lepas Kontingen Kemenkop-UKM ke PORNAS KORPRI XVI 2023

Azizah menjelaskan, proses scouting ekosistem klaster wirausaha EFF 2023 telah dimulai sejak Januari 2023 dengan pendekatan 2 metode. Pertama, fasilitasi dengan pola jemput bola langsung kepada wirausaha atau startup yang potensial. Metode kedua, open call (walk in) untuk menjaring ekosistem klaster wirausaha baru.

Dari proses scouting terjaring kurang lebih 22 ekosistem klaster wirausaha potensial. Keberhasilan dari kegiatan ini mencakup proses fase scouting, fase akselerasi, dan sampai kepada fase deals (penyerahan pembiayaan dan permodalan).

Azizah berharap ini akan menjadi momentum makin banyaknya wirausaha potensial yang terintegrasi ke dalam ekosistem klaster yang meningkat kapasitas bisnisnya melalui peningkatan akses pembiayaan dari lembaga perbankan atau nonbank.

Lebih dari itu, Azizah pun berkomitmen melakukan akselerasi dengan bank penyalur KUR untuk mendanai ekosistem klaster mitra binaan. "Pembiayaan KUR klaster akan menjadi insentif lebih untuk para pelaku startup dan wirausaha pemula dalam mengembangkan ekosistemnya. Dengan tingkat suku bunga yang rendah sebesar 6 persen, diharapkan terjadi peningkatan kapasitas bisnis dari para pelaku usaha," kata Azizah.

Sementara, untuk equity fund, Azizah tidak membatasi jenis usahanya. Namun, Azizah berharap akan tetap terjadi kesepakatan dalam penyertaan saham yang bertujuan untuk akselerasi pelaku usaha itu sendiri.

"Kita ketahui, rata-rata pelaku usaha di startup atau wirausaha belum memiliki aset yang cukup untuk menjadi agunan dalam pengajuan pendanaan ke perbankan," kata Azizah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: