Tantangan Pembiayaan Digital hingga Indonesia Timur, KoinWorks: Pakai Strategi Ekosistem Pembiayaan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu petinggi KoinWorks mengatakan, ekspansi perusahaan ke Indonesia Timur masih terdapat tantangan-tantangan, salah satunya pasar yang besar namun kesenjangannya tinggi. Lantas, bagaimana respons perusahaan terhadap hal tersebut? 

“Kami pakai strategi ekosistem financing (pembiayaan), di mana kalau di sana ada ekosistem yang berjalan, kami bisa masuk, mungkin bisa mengobrol dengan KoinWorks,” ujar Chief of Wealth Management KoinWorks, Jonathan Bryan saat sesi temu media di acara Indonesia Financial Literacy Conference yang diselenggarakan Warta Ekonomi di Jakarta pada Jumat (21/7/2023).

Menurut Jonathan, hingga saat ini KoinWorks banyak membuka kemitraan dengan lembaga perbankan yang hadir atau existing di wilayah Indonesia Timur. 

Baca Juga: Tren Fintech P2P Lending Menurun, Bagaimana Respons KoinWorks?

Beberapa waktu lalu, KoinWorks juga pernah bermitra dengan Google untuk pembiayaan terhadap kreator konten di YouTube dari berbagai daerah di Indonesia.

“Itu bisa saja mereka ada di Papua. Mereka bisa saja ada di, mungkin, kota-kota yang kami enggak kenal sekecil itu,” katanya.

Menurut Jonathan, perusahaan saat ini fokus lebih banyak membangun atau memperluas diri melalui ekosistem pembiayaan. Karena itu, perusahaan memiliki kemungkinan untuk bermitra dengan bank atau lembaga keuangan lainnya seperti Pegadaian, yang juga merupakan grup Bank Rakyat Indonesia (BRI).

“Mitra kami, enggak tertutup kemungkinan cuma dari perusahaan rintisan (startup), komunitas atau ekosistem lain. Bahkan, perbankan pun kami melihat mereka sebagai mitra, bukan kompetitor,” jelasnya.

Melalui kemitraan yang luas, bahkan dengan perbankan, KoinWorks dapat meningkatkan teknologi untuk melakukan asesmen atau pembiayaan. “Tapi bisa saja dananya dari teman-teman atau perbankan.”

Jonathan juga mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan perbankan cukup lama. Hal tersebut akan membantu KoinWorks untuk memperluas layanan pembiayaan, khususnya pembiayaan digital hingga ke Indonesia Timur. 

Baca Juga: Mengungkap Fenomena Fintech Lending dan Gagal Bayar Investree-TaniFund ke Investor