Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harta Kekayaan Pendiri Google Melonjak Hingga Rp81 Triliun, Bukan Kaleng-Kaleng Ternyata Gegara Hal Ini!

Harta Kekayaan Pendiri Google Melonjak Hingga Rp81 Triliun, Bukan Kaleng-Kaleng Ternyata Gegara Hal Ini! Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu pendiri Alphabet Inc., yang menaungi Google, Larry Page dilaporkan mengalami peningkatan besar dalam kekayaan bersihnya hingga meroket USD5,4 miliar (Rp81 triliun). Pria berusia 50 tahun ini kini memiliki kekayaan bersih yang mencapai USD109 miliar (Rp1.636 triliun).

Lonjakan kekayaan ini telah melambungkannya ke posisi ke-12 dalam daftar miliarder terkaya versi Forbes. Sumber utama keuntungan Larry Page adalah statusnya sebagai pemegang saham pengendali Alphabet Inc.

Melansir Neira Metrics di Jakarta, Kamis (27/7/23) harga saham Alphabet Inc. mengalami peningkatan substansial sebesar 5,94%. Dorongan harga saham datang menyusul laporan pendapatan kuartal kedua yang mengesankan yang dirilis oleh Alphabet setelah penutupan pasar.

Baca Juga: Kaya Raya dan Banyak Uang, Miliarder Inggris Pemilik Tottenham Hotspur Diduga Lakukan Investasi Saham Secara Ilegal

Kinerja keuangan yang kuat mengalahkan ekspektasi analis pada pendapatan dan laba, mendorong saham naik sebanyak 6% dalam perdagangan setelah jam kerja. Pendapatan yang dilaporkan untuk kuartal tersebut adalah USD74,6 miliar (Rp1.120 triliun), melampaui ekspektasi sebesar USD72,75 miliar (Rp1.092 triliun), dan laba per saham mencapai USD1,44 (Rp21.600), melebihi proyeksi USD1,32 (Rp19.800) oleh para analis.

Pendapatan iklan Google berkinerja sangat baik dengan total USD58,14 miliar (Rp873 triliun) untuk kuartal tersebut, melampaui perkiraan USD57,5 miliar (Rp863 triliun) dan USD56,3 miliar (Rp845 triliun) yang dilaporkan pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan iklan YouTube juga mengungguli ekspektasi dengan mencapai USD7,66 miliar (Rp115 triliun) dibandingkan perkiraan USD7,41 miliar (Rp111 triliun).

Selain itu, bisnis Google Cloud Alphabet melaporkan keuntungan untuk kuartal kedua berturut-turut, dengan total pendapatan USD8 miliar (Rp120 triliun) dan pendapatan segmen USD395 juta (Rp5,9 triliun).

Kinerja ini menandai peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kerugian USD590 juta (Rp8,8 triliun) yang dilaporkan untuk kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Total pendapatan operasional Alphabet untuk kuartal tersebut mencapai USD21,8 miliar (Rp327 triliun), mencerminkan kinerja keseluruhan perusahaan yang kuat.

Meski Larry Page sudah mengundurkan diri sebagai CEO Alphabet pada 2019, namun ia terus memegang posisi berpengaruh sebagai anggota dewan dan pemegang saham pengendali.

Page memegang saham besar dalam bisnis melalui kepemilikannya atas saham Kelas B dan C. Menurut pengajuan perusahaan pada April 2022, kepemilikan ini berjumlah sekitar 6% dari keseluruhan bisnis.

Saham Kelas B milik Page tidak diperdagangkan secara publik seperti saham Kelas A. Sebaliknya, nilainya ditentukan berdasarkan harga pasar saat ini dari saham Kelas A yang diperdagangkan secara publik. Metode penilaian ini berlaku karena saham Kelas B dapat dikonversi menjadi saham Kelas A dengan basis satu per satu, sebagaimana diungkapkan dalam pernyataan proksi perusahaan.

Di sisi lain, Page memiliki hampir 20 juta lembar saham Alphabet Kelas C yang diperdagangkan secara publik.

Bersama sesama lulusan Stanford, Sergey Brin, dia ikut mendirikan Google pada tahun 1998 dan memainkan peran penting dalam menciptakan algoritma PageRank Google yang merevolusi industri mesin pencari.

Selain kontribusinya pada raksasa teknologi, Larry Page juga dikenal karena keterlibatannya dalam berbagai usaha. Dia adalah investor pendiri di perusahaan eksplorasi ruang angkasa Planetary Resources dan telah mendanai perusahaan rintisan yang berfokus pada teknologi mobil terbang, seperti Kitty Hawk dan Opener.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: