Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaya Raya dan Banyak Uang, Miliarder Inggris Pemilik Tottenham Hotspur Diduga Lakukan Investasi Saham Secara Ilegal

Kaya Raya dan Banyak Uang, Miliarder Inggris Pemilik Tottenham Hotspur Diduga Lakukan Investasi Saham Secara Ilegal Kredit Foto: Twitter/good opinion haver
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder Inggris dan pemilik klub sepak bola Tottenham Hotspur, Joe Lewis baru saja dilaporkan telah didakwa atas tuduhan insider trading oleh Kantor Kejaksaan Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York.

Untuk diketahui, insider trading merupakan suatu praktik ilegal dalam dunia investasi, di mana seorang investor mendapat informasi yang pasti perihal peluang keuntungan

Dalam sebuah video yang diposting ke media sosial, Pengacara AS Damian Williams menuduh Lewis mendalangi skema insider trading antara tahun 2013 dan 2021. Lewis dituding memberikan tip perdagangan rahasia kepada mitra romantisnya, asisten pribadinya, pilot pribadinya, dan teman-temannya untuk membantu mereka menghasilkan jutaan dolar.

Baca Juga: Miliarder Ini Ungkap Inggris Akan Mendapat Banyak Bantuan dari India di Masa Depan

"Joe Lewis adalah orang kaya, tapi seperti yang kami duga dia menggunakan informasi orang dalam sebagai cara untuk memberi kompensasi kepada karyawannya untuk memberikan hadiah kepada teman dan kekasihnya," ungkap Williams, mengutip CNN Business di Jakarta, Rabu (26/7/23)

Dalam satu contoh, dakwaan Distrik Selatan menyatakan bahwa Lewis meminjamkan pilotnya masing-masing USD500.000 (Rp7,5 triliun) sehingga mereka dapat memperdagangkan saham perusahaan biotek sebelum pengumuman publik dibuat tentang hasil uji klinis.

Pada kesempatan lain, Lewis diduga menekan asisten pribadinya dan pasangan romantisnya untuk menukar informasi yang dia berikan sesegera mungkin.

Lewis adalah pemilik mayoritas tim sepak bola Liga Premier, Tottenham Hotspur, dan pendiri perusahaan ekuitas swasta Tavistock Group, yang berinvestasi di lebih dari 200 perusahaan di 13 negara, menurut situs webnya.

David M. Zornow, penasihat Lewis, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah AS telah membuat kesalahan besar dalam penilaian dalam menuntut Lewis.

"Seorang pria berusia 86 tahun dengan integritas sempurna dan pencapaian luar biasa. Mr. Lewis telah datang ke AS secara sukarela untuk menjawab tuduhan yang tidak benar ini, dan kami akan membelanya dengan keras di pengadilan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: