Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simak Alasan Mengapa Cyberbullying Berbahaya untuk Kesehatan Jiwa

Simak Alasan Mengapa Cyberbullying Berbahaya untuk Kesehatan Jiwa Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah dengan tema "Mencegah Perundungan di Dunia Maya" pada Rabu (26/7/2023). 

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dosen Informatika UIN Bandung, Cecep Nurul Alam; Business Development Adviser Tribun Network, Pitoyo; serta Mom Influencer, Ana Livian.

Baca Juga: Pemahaman Nilai-nilai Pancasila, Mengatasi Tantangan Budaya Digital Saat Berinteraksi Online

Survei dari We Are Social dan HootSuit di awal 2023 menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia kini sudah mencapai 214 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk. Akan tetapi, jumlah pengguna internet yang meningkat drastis, belum berbanding lurus dengan kecakapan digital masyarakat Indonesia.

Menurut data BPS pada 2018 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian dengan skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019. Literasi digital masih perlu terus disosialisasikan untuk memberikan pemahaman kecakapan digital, budaya, serta etika hingga keamanan digital agar internet bisa dimanfaatkan secara positif.

Hal ini berkaca pada banyak kasus penipuan, penyalahgunaan identitas akun, termasuk yang belakang banyak terjadi pada remaja bahwa internet digunakan untuk melakukan cyberbullying atau perundungan online.

"Cyberbullying memanfaatkan teknologi untuk mempermalukan, mengancam, melecehkan, menggoda, atau bahkan menargetkan orang lain," ungkap Business Development Adviser Tribun Network, Pitoyo, saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, Rabu (26/7/2023), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Ia mengungkap bahwa cyberbullying dapat menjadi kejahatan apabila perilaku masuk pada melecehkan yang berhubungan dengan jenis kelamin maupun rasisme. Selain itu, jika di dalamnya terdapat suatu bentuk ancaman kekerasan maupun kematian, termasuk berupa panggilan telepon dan SMS yang bersifat cabul atau melecehkan.

Bentuk lainnnya seperti sexting atau kata-kata tidak senonoh melalui teks hingga pornografi anak. Namun yang kerap tak disadari, perilaku seperti menguntit media sosial seseorang, hingga mengambil foto seseorang di ranah privasinya juga bisa termasuk dalam cyberbullying

Tindakan lainnya yang disebut cyberbullying terjadi di dalam grup pesan dalam bentuk intimidasi. Serangan perundungan juga dilakukan berkali-kali, di mana media sosial sering kali dijadikan tempat melakukan perundungan.

Ternyata ada latar belakang atau sebab yang membuat seseorang melakukan cyberbullying, antara lain karena perbedaan ras, harga diri yang rendah karena tidak pandai dalam bersosialisasi, serta anak-anak terbilang rentan mengalaminya. "Internet meningkatkan viralitas dari sikap ini karena memungkinkan anak-anak lebih mudah bergabung dalam intimidasi," jelasnya.

Bahayanya lagi, karena termasuk dalam intimidasi jarak jauh, cyberbullying akan mengurangi empati penyerang terhadap korban. Hal ini pun yang membuat pelaku tidak menyadari kerugian psikologis untuk korban, padahal dampak perundungan juga mengenai kesehatan jiwa orang yang dirundung tersebut.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: