Pasar Favorit Warren Buffett Berkedip Merah, Tanda Bahaya Saham AS Terancam Jatuh!
Pasar favorit Warren Buffett berkedip merah, dan ini berbahaya, menandakan bahwa saham AS terlalu mahal dan terancam jatuh. Indikator Buffett melonjak menjadi 171% pada penutupan hari Jumat pekan lalu.
Buffett menyarankan dalam sebuah artikel Fortune pada tahun 2001 bahwa saham akan dihargai secara adil pada pembacaan 100%, dan membelinya pada tingkat 70% atau 80% mungkin akan berhasil dengan baik. Namun, dia memperingatkan jika ada yang "bermain api" untuk membelinya di sekitar angka 200%.
Melansir Business Insider di Jakarta, Selasa (1/8/23) investor terkenal dan CEO Berkshire Hathaway ini juga memuji indikator senama sebagai "ukuran tunggal terbaik pada saat tertentu." Buffett mencatat bahwa ketika pengukur meroket selama gelembung dot-com, itu seharusnya menjadi sinyal peringatan yang sangat kuat dari tabrakan yang mendekat.
Baca Juga: Segar dan Menggiurkan! Warren Buffett Kantongi Rp2.700 Triliun Hanya dari Saham Apple!
Tolok ukur pilihan Buffett mengambil total kapitalisasi pasar dari semua saham AS yang diperdagangkan secara aktif, dan membagi angka tersebut dengan perkiraan resmi terbaru untuk produk domestik bruto (PDB) triwulanan. Investor menggunakannya untuk membandingkan keseluruhan nilai pasar saham dengan ukuran perekonomian nasional.
Wilshire 5000 Total Market Index telah melonjak 22% tahun ini, mengangkat kapitalisasi pasarnya menjadi USD46,32 triliun pada penutupan hari Jumat, level tertinggi sejak Maret 2022. Kenaikannya telah didorong oleh kenaikan 19% di S&P 500 dan Nasdaq Composite's.
Lonjakan 37% tahun ini karena investor bertaruh pada ledakan AI, pemotongan suku bunga, dan pendaratan lunak untuk ekonomi alih-alih resesi.
Sementara itu, perkiraan awal Biro Analisis Ekonomi untuk PDB kuartal kedua adalah USD26,84 triliun, yang menempatkan indikator Buffett pada 171%. Langkah itu terbukti nilainya tahun lalu, ketika anjlok dari lebih dari 210% pada Januari menjadi di bawah 150% pada September.
Namun, perlu ditekankan bahwa ukuran masuk Buffett tidak sempurna. Misalnya, ini membandingkan nilai pasar saham saat ini dengan estimasi keluaran ekonomi di masa lalu. PDB juga tidak memasukkan pendapatan luar negeri, sedangkan kapitalisasi pasar perusahaan AS mencerminkan nilai operasi domestik dan asing mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement