Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Blibli Tekan Angka Kerugian Hingga 29,37% pada Semester Pertama Tahun 2023

Blibli Tekan Angka Kerugian Hingga 29,37% pada Semester Pertama Tahun 2023 Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meskipun belum membukukan laba pada paruh pertama tahun 2023, setidaknya PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau yang biasa dikenal dengan nama Blibli.com berhasil memperkecil kerugian perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis secara resmi, diketahui bahwa perusahaan e-commerce tersebut mencetak kerugian sebesar Rp1,74 triliun alias 29,37% lebih rendah dari paruh pertama tahun lalu.

Nominal kerugian dapat ditekan berkat meningkatnya angka pendapatan bersih. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa Blibli.com mampu mengantongi Rp7,77 triliun pada semester pertama tahun 2023. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada kenaikan sebesar 15,85%.

Baca Juga: Astragraphia Berhasil Tingkatkan Laba Hingga 113% pada Kuartal II-2023

Perlu diketahui bahwa Blibli.com mengandalkan tiga segmen utama dalam menjalankan bisnisnya. Segmen ritel online menyumbang Rp5,03 triliun; segmen toko fisik berkontribusi sebesar Rp2,09 triliun; sedangkan segmen institusi memberikan Rp1,15 triliun. Nominal pendapatan itu kemudian dipangkas Rp581,58 miliar untuk mendanai diskon dan promosi langsung.

Sementara itu, per 30 Juni 2023 lalu, beban pokok pendapatan perusahaan terpantau sedikit melambung. Pada periode itu, Blibli.com menggelontorkan Rp6,58 triliun untuk membiayai persediaan awal periode, pembelian, beban pokok penjualan, dan beberapa keperluan lainnya. Nominal tersebut menunjukkan adanya kenaikan sebesar 7,05%.

Baca Juga: Sulap Buntung Jadi Untung, Lippo Karawaci Raup Laba Hingga Rp1,39 Triliun pada Paruh Pertama 2023!

Sebagai informasi tambahan, per tengah tahun ini, kepemilikan aset Blibli.com telah menyentuh angka Rp13,02 triliun yang terdiri atas aset lancar senilai Rp6,06 triliun dan aset tidak lancar senilai Rp6,95 triliun. Adapun liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di angka Rp4,17 triliun dan Rp8,84 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: