Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Miftachul Munir, mengatakan bahwa pembangunan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg bertujuan untuk mengembangkan kawasan Kabupaten Tangerang bagian utara. Selain itu, sebagai upaya dalam mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan di Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta.
"Untuk Seksi 1 hingga 4 mulai dari Jalan Tol Sedyatmo hingga Kohod ditargetkan akan selesai konstruksinya dan dioperasikan pada tahun 2025. Selanjutnya, Seksi 5 hingga 8 dari Kohod hingga Rajeg ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2026," ujar Munir.
Baca Juga: Sodetan Ciliwung 1.2 Km Diresmikan, PUPR: Bagian dari Penanganan Pengendalian Banjir Jakarta
Proses pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg sudah disampaikan secara terbuka sejak tanggal 25 September 2020 berdasarkan Surat Menteri PUPR Nomor PB.02.01-Mn/1818, serta berdasarkan Surat Menteri PUPR nomor PB 0201-Mn/1320 pada tanggal 22 Juni 2023 tentang penetapan pemenang lelang yang diprakarsai oleh PT Duta Graha Karya.
Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg memiliki 8 Seksi: Seksi 1 (Sedyatmo-Kosambi) 6,7 km; Seksi 2 (Kosambi-Teluknaga) 3,7 km; Seksi 3 (Teluknaga-Tanjung Pasir) 3,1 km; Seksi 4 (Tanjung Pasir–Kohod) 3,65 km; Seksi 5 (Kohod–Surya Bahari) 5,15 km; Seksi 6 (Surya Bahari–Pakuhaji) 5,5 km; Seksi 7 (Pakuhaji–Mauk) 5,1 km; dan Seksi 8 (Mauk–Rajeg) 5,7 km.
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Banten mendukung sepenuhnya pembangunan jalan tol tersebut. "Kami juga berkomunikasi intens dengan Pemprov DKI Jakarta. Dalam program ini, hal utama yang kami siapkan terkait penetapan lokasi dan terus akan kita kawal dalam pelaksanaannya. Mudah-mudahan segala ikhtiar kita ini dimudahkan," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement