Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gita Wirjawan Soroti Paradoks dan Tantangan dalam Perubahan Tatanan Dunia

Gita Wirjawan Soroti Paradoks dan Tantangan dalam Perubahan Tatanan Dunia Kredit Foto: Instagram/Gita Wirjawan

Wirjawan menyebutkan paradoks antara keberlanjutan dan pembangunan yang menjadi fokus perhatian di tengah perubahan dunia yang terus berlangsung. Beberapa negara di dunia masih menghadapi kesulitan sosial, seperti kemiskinan, kelaparan, dan masalah kesehatan. Bagi mereka, kebutuhan dasar ini menjadi prioritas utama, sehingga belum bisa berpikir secara modern atau memperhatikan narasi keberlanjutan.

“Para ahli di bidang keberlanjutan, mereka optimis tentang kemampuan untuk mencapai netralitas karbon dalam 27 tahun mendatang, tepatnya pada 2050. Namun, pandangan optimis ini hanya resonansi bagi sekitar 15-20% dari populasi dunia, sementara sekitar 80% hingga 85% populasi planet masih lebih lebih prihatin dengan masalah yang lebih mendasar seperti memastikan kecukupan pangan di atas meja, termasuk banyak di antaranya berasal dari Indonesia, India, Nigeria, dan negara-negara di wilayah sub-Sahara,” paparnya.

Terdapat berbagai metrik untuk mendefinisikan modernisasi, tapi Wirjawan menekankan pada satu metrik sederhana, yaitu tingkat penggunaan daya listrik. Jika dilihat dua negara berkembang besar, India dan Indonesia, tingkat daya listrik keduanya hanya sekitar 1.300 kilowatt jam per kapita. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai tingkat modernitas atau modernisasi bagi sebuah negara, dibutuhkan aliran listrik setidaknya 5.000 hingga 6.000 ribu kilowatt jam per kapita.

“Akan muncul pertanyaan, berapa lama waktu yang dibutuhkan India dan Indonesia untuk naik dari 1.300 kilowatt jam per kapita menjadi 6.000 kilowatt jam per kapita dengan kemampuan Indonesia yang hanya mampu menghasilkan 3.000 megawatt kemampuan pembangkit listrik per tahun, sementara India 19.000 megawatt per tahun. Jawabannya adalah 100 tahun,” tegas Wirjawan.

Baca Juga: Ini Dia Peran Kecerdasan Buatan (AI) Microsoft dalam Dongkrak Produktivitas Kerja

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: