Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

90% SDM Manufaktur Indonesia Unskilled, Pemerintah Diharapkan Terus Dorong Ekonomi Inklusif

90% SDM Manufaktur Indonesia Unskilled, Pemerintah Diharapkan Terus Dorong Ekonomi Inklusif Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peningkatan sumber daya manusia (SDM) manufaktur dapat menjadi pendorong untuk kemajuan dan pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia. Hal ini dikatakan Ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Kiki Verico, dalam diskusi yang diadakan Forum Wartawan Industri (Forwin) via zoom, Senin (7/8/2023).

Dia menjelaskan, mayoritas SDM manufaktur di Indonesia termasuk dalam kategori unskilled di angka 17 per 18 atau sebesar 90%. Hanya 0,5 persen yang skilled.

Baca Juga: Anak Buah Sri Mulyani Ungkap Kabar Soal Inflasi dan Manufaktur, RI Aman?

Karenanya, hal yang dapat menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri yakni mengubah orientasi Indonesia menjadi basis produksi yang hijau.

"Artinya apa? Skill manufaktur harus ditingkatkan. Walaupun banyak teori yang mengatakan untuk meningkatkan skill SDM manufaktur itu, investasi harus masuk dulu," kata Kiki.

Menurutnya, Indonesia perlu melakukan transformasi dengan menjadi basis produksi, khususnya dengan pendekatan industri hijau sebagaimana tren yang tengah terjadi di dunia saat ini.

"Lalu, harus jaringan yang green (hijau). Sekarang itu kita tidak bisa menjual produk kalau produknya tidak green. Kalau produknya tidak green, nanti tidak bisa masuk (jaringan) dunia. Tidak bisa jual ke mana-mana. Sehingga dari awal, kalau kita mau mendorong manufaktur, harus pro lingkungan. Environment friendly (ramah lingkungan)," katanya.

Kiki menegaskan, orientasi Indonesia menjadi basis produksi merupakan salah satu upaya dalam melakukan transformasi. Pasalnya, manufaktur tidak dibuat oleh satu negara dari awal hingga akhir, melainkan dibutuhkan kerja sama dengan negara lain.

Karena itu, transformasi perlu dilakukan untuk bisa mendongkrak industri agar bisa tumbuh lebih pesat lagi.

Baca Juga: Ada Sentimen Inflasi, PMI Manufaktur Hingga Cadangan Devisa, Saham-saham Ini Bisa Dikoleksi Trader

Selain itu, pemerintah juga perlu terus mendorong ekonomi yang inklusif dalam artian, tidak hanya investasi besar saja yang didukung, melainkan juga investasi kecil dengan kreativitas entrepreneurship.

"Contohnya manufaktur yang berbasis digital. Misalnya usaha kecil di rumah tapi menggunakan teknologi seperti desain, pembuatan perangkat elektronik, atau desain kreatif dan lainnya," katanya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: