Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kilang Pertamina Internasional Catatkan Kinerja Positif Sepanjang Semester I-2023

Kilang Pertamina Internasional Catatkan Kinerja Positif Sepanjang Semester I-2023 Kredit Foto: Siaran Pers/PT Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I-2023 dalam upaya mendukung pengembangan bisnis perusahaan dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman mengatakan, perseroan berhasil menjalankan penugasan untuk pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional. 

"Terkait dengan proyek-proyek pengembangan kilang di lingkup Subholding Refining & Petrochemical, selain telah menyelesaikan dua proyek (onstream) di tahun 2022, yaitu Green Refinery Cilacap Phase 1 dan RDMP Balongan, saat ini yang masih dalam progres adalah RDMP Balikpapan," ujar Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (10/8/2023).

Baca Juga: Tembus Fortune Global 500, Ini Cara Pertamina Tekan Emisi Karbon dan Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Taufik mengatakan sampai dengan Juni 2023, progres fisik RDMP Balikpapan telah mencapai 76,70% atau lebih tinggi dibandingkan dengan rencana reforecast sebesar 75,94%.

Setelah RDMP selesai, Kilang Balikpapan akan menambah kapasitas pengolahan sebanyak 100 ribu barel per hari (Bph) dari yang semula 260 Bph menjadi 360 Bph dan juga akan menghasilkan produk petrokimia sebanyak 225 ribu ton per tahun.

"Pengembangan Kilang Balikpapan ini akan dapat memperkuat ketahanan energi nasional," ujarnya. 

Lanjutnya, dalam menjalankan operasional bisnis, KPI berkomitmen untuk terus berkontribusi positif. Terdapat beberapa faktor utama yang mendorong kinerja positif pada semester I tahun 2023 tersebut, antara lain capaian optimasi kilang dan efisiensi biaya operasional.

Taufik menyebut optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi sesuai dengan pergerakan crack spread atau perbedaan antara harga minyak mentah sebagai bahan baku dan harga produk yang dihasilkan kilang. 

"Optimasi kilang juga dilakukan dalam proses pengadaan crude (minyak mentah). Kita diberikan fleksibilitas dalam mengelola crude bagian negara agar dapat memberikan profitabilitas kilang yang lebih baik,” jelasnya. 

Lebih lanjut, KPI juga melakukan berbagai upaya untuk menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dari intake kilang dilakukan untuk meningkatkan angka Yield Valuable, di mana salah satu produk yang masih didorong adalah Marine Fuel Oil Low Sulfur (MFO LS untuk bunker kapal). Menurut Taufik, hal ini berkontribusi menjadikan imbal hasil produk di atas target. 

"Sepanjang semester I tahun 2023, persentase produksi produk bernilai tinggi atau Yield Valuable Product mencapai realisasi 83,1% dibanding target RKAP pada Juni 2023 di angka 82,3%," ungkapnya.

Baca Juga: KPI Unit Dumai Perketat Pengamanan Aset dan Jamin Ketersediaan Stok BBM

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: