Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menggali Potensi Rencana Merger Waskita Karya dan Hutama Karya

Menggali Potensi Rencana Merger Waskita Karya dan Hutama Karya Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K

Potensi Usai Merger

Industri konstruksi di Indonesia siap memasuki babak baru dengan rencana merger yang diumumkan oleh Erick. Dua raksasa konstruksi Tanah Air, Waskita Karya dan Hutama Karya, direncanakan untuk bergabung, memicu antusiasme dan spekulasi mengenai dampaknya.

Rencana merger Waskita Karya dan Hutama Karya merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat di dalam industri konstruksi. Dengan bergabungnya dua perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia, diharapkan efisiensi operasional akan meningkat, sumber daya akan dioptimalkan, dan potensi untuk berkontribusi lebih besar pada pembangunan infrastruktur nasional akan terbuka.

Erick menjelaskan bahwa proses konsolidasi yang dilakukan akan memperkuat aliran dana, sehingga BUMN Karya tersebut memiliki potensi untuk memulihkan kinerja finansial mereka.

“Nah, itu belum merger, tapi bisa menjadi anak usaha, sehingga memperkuat cash flow,” jelas Erick, dikutip dari CNBC Indonesia pada Jumat (11/8/2023).

Di sisi lain, Budi Harto, Direktur Utama Hutama Karya, mengatakan, setelah keuangan Waskita Karya membaik, rencana penggabungan ini akan tetap menjaga integritas Waskita Karya sebagai perusahaan yang utuh. Meskipun demikian, kepemilikan saham pemerintah yang saat ini ada di Waskita Karya akan dialihkan ke Hutama Karya.

“Kan di Waskita ada saham pemerintah, ada saham publik. Nah saham pemerintah dipindahkan ke Hutama Karya. Sehingga nanti Waskita jadi anaknya (anak usaha) Hutama Karya,” tutur Budi, dikutip dari Kontan pada Jumat (11/8/2023). 

Pengalihan PMN ini akan menjadi langkah pertama sebelum Waskita Karya resmi bergabung dengan Hutama Karya. Budi juga menekankan bahwa setiap proses penggabungan akan mempertimbangkan dengan serius bagaimana mengatasi perbedaan budaya yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan.

“Karena setiap organisasi punya budayanya sendiri-sendiri. Kemudian kalau mau disatukan maka harus menyatu, itulah yang namanya sinergi. Nanti budaya-budaya dari perusahaan bawaan dan tuan rumah inilah yang baik kita kembangkan, yang jelek kita tinggalkan. Dengan penggabungan ini saya yakin akan jauh lebih kuat penyedia jasa konstruksi di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Dana Penawaran Umum Waskita Karya Dilaporkan Sudah Sirna, ke Mana Saja Larinya?

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: