Dana Penawaran Umum Waskita Karya Dilaporkan Sudah Sirna, ke Mana Saja Larinya?

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) baru saja mempublikasikan laporan penggunaan dana penawaran umum yang dihimpun perusahaan pada beberapa waktu lalu. Berdasarkan keterbukaan informasi, diketahui bahwa perusahaan milik negara itu telah melakukan penawaran umum dalam bentuk IPO Obligasi sebanyak dua kali dan rights issue sebanyak satu kali.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengungkapkan, IPO Obligasi perusahaan tempatnya bekerja mempunyai tanggal efektif yang sama, yakni 28 April 2022. Ia menambahkan, yang membedakan adalah nama dan besaran nominal yang diterima. Dari Obligasi IV Waskita Karya Tahun 2022, perusahaan berhasil meraup Rp2,11 triliun; sedangkan dari Sukuk Mudharabah I Waskita Karya Tahun 2022, perusahaan mengantongi Rp1,14 triliun.

Baca Juga: Bukalapak Sudah Cairkan Rp12,08 Triliun Dana Penawaran Umumnya, Simak Info Detailnya!

“Perihal dana rights issue dengan tanggal efektif 16 Desember 2021, Waskita Karya sukses mengumpulkan dana bersih sebesar Rp9,42 triliun,” jelas Ermy dalam keterbukaan informasi, Jakarta, Selasa, 18 Juli 2023.

Perlu diketahui bahwa dana dari Obligasi IV Waskita Karya Tahun 2022 digunakan untuk penggantian kas perusahaan sebesar Rp591,38 miliar dan pembiayaan kembali (refinancing) sebesar Rp1,52 triliun. Sementara itu, Sukuk Mudharabah I Waskita Karya Tahun 2022 dialokasikan untuk modal kerja langsung proyek senilai Rp473,77 miliar dan pembiayaan kembali senilai Rp562,56 miliar.

“Waskita Karya menggunakan dana rights issue sebesar Rp7,39 triliun untuk modal kerja langsung proyek; sedangkan Rp976,25 miliar sisanya dialokasikan untuk biaya pendukung proyek,” pungkasnya.

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Telah Kucurkan Seluruh Dana Rights Issue-nya, Simak Detail Infonya!

Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun ini, Waskita Karya mampu meningkatkan perolehan laba kotor perusahaan hingga 21,47% menjadi Rp400 miliar. Selain itu, volume penjualan juga melonjak ke angka Rp2,3 triliun bersamaan dengan melambungnya pendapatan jalan tol dan penjualan produk pracetak.