Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Kemampuan Adaptasi Teknologi, Sribu Hadirkan Solusi untuk 68% UKM yang Belum Terdigitalisasi

Tingkatkan Kemampuan Adaptasi Teknologi, Sribu Hadirkan Solusi untuk 68% UKM yang Belum Terdigitalisasi Kredit Foto: Sribu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tren pertumbuhan jumlah UKM di Indonesia terus meningkat. Dari data Kementerian Komunikasi dan Informasi, terdapat sekitar 12 juta UKM baru selama periode pandemi Covid-19 sehingga totalnya menjadi 64 juta unit usaha. Dari total tersebut, baru sekitar 32% UKM yang go digital. Artinya, mayoritas UMKM belum go digital karena beberapa faktor dari keterbatasan pemahaman teknis hingga kesulitan akses talent yang dibutuhkan.

Selain itu, penting bagi UKM agar mampu beradaptasi seiring dengan laju perubahan teknologi yang dinamis, misalnya dalam 1 dekade terakhir sudah terjadi perubahan signifikan di dunia media sosial dan search engine optimization (SEO). Sebagai contoh, Facebook menjadi media sosial primadona pada 10 tahun lalu, yang rata-rata kontennya berupa gambar. Namun, kini tren telah bergeser ke Instagram dan TikTok dengan konten yang didominasi oleh tayangan video. 

Dinamika itu membuat perubahan dalam kebutuhan talent dan jasa untuk mendukung bisnis UKM. Saat ini, UKM lebih membutuhkan videografer hingga tools untuk membuat video. Selain itu, dari sisi search engine optimization (SEO) juga banyak mengalami perubahan algoritma yang signifikan dalam satu dekade terakhir. Kini, strategi SEO lebih tekonsentrasi pada penciptaan konten yang sesuai dan relevan dengan audiens. 

Dari pengalaman Sribu.com, platform yang menyediakan freelancer ini selama 11 tahun terakhir, mencatat beberapa kebutuhan kliennya selama ini mencakup mulai dari branding, packaging, logo, foto makanan, foto minuman, data entry, content upload, dan manajemen media sosial. 

Namun, seringkali terdapat banyak UKM yang mengalami kesulitan dalam menentukan sumber daya manusia yang mereka butuhkan, khususnya pengambilan keputusan untuk merekrut jasa freelancer atau karyawan penuh waktu. Bahkan banyak pula ditemukan pemilik bisnis melakukan semua pekerjaan, hal ini sebetulnya bukanlah ide yang baik, karena pemilik bisnis seharusnya lebih fokus pada pengembangan bisnisnya. 

Baca Juga: Merger dengan Sribulancer.com, Sribu.com Siap Ekspansi Layanan

Ryan Gondokusumo selaku CEO Sribu.com mengatakan, sebenarnya untuk menilai kebutuhan itu cukup mudah, UKM dengan keuntungan sekitar Rp10 juta - Rp20 juta per bulan hingga sekitar Rp300 juta per tahun direkomendasikan untuk memanfaatkan jasa freelancer. Namun apabila bisnis sudah mulai berkembang dan naik level, contohnya ingin ekspansi, pembukaan cabang baru atau menjangkau customer lebih luas lagi, UKM bisa mulai mempertimbangkan untuk merekrut karyawan penuh waktu.

“Untuk itu, kami juga menyediakan opsi hire freelance menjadi full time di bidang IT, seperti web developer dan pengembang aplikasi/program. Ke depannya, akan lebih banyak freelancer bidang lain yang bisa direkrut langsung oleh UKM,” ujarnya.

Untuk UKM yang baru saja dimulai atau dalam tahap berkembang, disarankan untuk memanfaatkan layanan freelancer sebagai cara efektif untuk mengelola biaya, sehingga bisnis dapat tumbuh. Sribu.com hadir sebagai solusi bagi kekhawatiran dalam mencari freelancer berkualitas, dengan menyediakan platform yang menawarkan freelancer terkurasi. 

Secara keseluruhan, terdapat tiga cara UKM bisa sukses bersama Sribu.com, pertama, kontes desain, di sini UKM bisa mendapatkan puluhan hingga ratusan desain berkualitas dengan biaya hanya 1 desain saja. Layanan ini spesial untuk kebutuhan desain. 

Kedua, layanan 1 on 1 dengan Freelancer untuk kebutuhan UKM seperti, desain grafis & branding, web & pemrograman, pemasaran & periklanan, penulisan & penerjemahan, dan video, fotografi & audio. 

Ketiga, Package, UKM bisa mengambil layanan paket beberapa kebutuhan yang nanti akan diprovide oleh Sribu.com bersama para talent freelancer terkurasinya. 

Hal terpenting bagi UKM ketika menggunakan jasa freelancer adalah memberikan instruksi yang jelas agar hasil pekerjaannya bisa sesuai dengan ekspektasi. Lalu, untuk menentukan freelancer yang paling cocok sesuai kebutuhan, UKM yang memanfaatkan layanan Sribu.com bisa memilih kategori dan sub kategori yang sesuai. Dengan begitu, data freelancer yang bisa dipilih klien menjadi lebih terkurasi dan sesuai dengan kebutuhan. 

Dengan berbagai pilihan layanan itu, para klien Sribu.com mengaku bisa mendapatkan freelancer dengan cepat, mudah, dan sesuai kebutuhan. Terlebih, terdapat berbagai paket yang telah disesuaikan, sehingga mudah untuk melakukan detail scope of work (SOW), brief, dan expectation, agar dapat mendapatkan hasil akhir yang optimal. 

Baca Juga: Menkop-UKM: Presiden Sudah Setuju Penghapusan Kredit Macet UMKM

Hingga saat ini, Sribu.com telah mejangkau ribuan klien dari berbagai industri, mulai dari Fashion, FnB, FMCG hingga IT Service. Bagi UKM yang hendak mencari talenta freelance yang terkurasi, ataupun karyawan penuh waktu, Sribu.com bisa menjadi opsi yang dapat diandalkan. Platform Sribu.com juga semakin unggul dengan menghadirkan Sribu Security Guarantee yang menjamin kualitas freelancer yang disediakan, keamanan dalam proses pembayaran, hingga dukungan dari tim yang responsif. 

Tidak hanya itu, terdapat beberapa kelebihan lainnya saat klien memanfaatkan layanan di Sribu.com, seperti customer support Sribu.com selalu siap standby membantu para kliennya selama 24 jam, tanpa risiko., dan freelancer terkurasi. 

Bahkan, Sribu.com juga memiliki ketentuan garansi uang kembali jika freelancer tidak menyelesaikan pekerjaan, tidak bekerja sesuai waktu yang disepakati, tidak bekerja sesuai brief, dan hal lainnya yang membuat klien tidak mendapatkan hasil pekerjaan yang diharapkan. 

Adapun, salah satu tantangan yang juga peluang bagi pengembangan bisnis UKM adalah implementasi AI generative dalam proses operasional bisnis. Menurut riset McKinsey, penggunaan Generative AI tools bisa meningkatkan produktivitas sebuah divisi dalam satu organisasi sebesar 35% - 55%. 

Ryan Gondokusumo menambahkan, bukan berarti keberadaan Generative AI tools bisa membuat proses bisnis 100% otomatis. Pasalnya, teknologi generative AI mengacu pada satu sumber yang tercampur aduk, beda dengan kreativitas manusia yang unik. Seperti, desain logo dan strategi marketing yang ditunjukkan kepada manusia tetap membutuhkan human touch

"Jadi, pada akhirnya kebutuhan talent manusia akan selalu ada. UKM bisa lebih terhubung ke customer dengan cara kreatif yang dirancang oleh talenta berkualitas. AI di sini digunakan untuk mempermudah pekerjaan talent manusia, bukan untuk menggantikannya," ujarnya.

Ke depannya, Sribu.com juga akan terus mengembangkan platform-nya seperti membuat white labelling system hingga meluncurkan mobile app.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: