Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Untuk Pasar Indonesia, Asus Target Produksi 50 Ribu Laptop Lebih di Batam

Untuk Pasar Indonesia, Asus Target Produksi 50 Ribu Laptop Lebih di Batam Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asus sudah mulai memproduksi laptop secara lokal untuk pasaran Indonesia. Menggandeng mitra pabrikan dalam negeri, yakni PT Sat Nusapersada, laptop yang diproduksi di Batam tersebut akan dipasarkan ke seluruh penjuru Indonesia. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan tender proyek pengadaan di sektor edukasi dan pemerintahan.

Yulianto Hasan, Director of Commercial Product ASUS Indonesia mengatakan saat ini sudah ada 10 SKU laptop yang diproduksi di dalam negeri, ASUS akan terus berkomitmen melanjutkan perkembangan produksi dalam negeri. Secara detail, dari akhir tahun 2022 sampai pertengahan 2023 yang lalu, ASUS sudah memproduksi 10 SKU (Stock Keeping Unit) laptop. Sebagian besar di antaranya merupakan ASUS ExpertBook P1 P1412 yang ditujukan untuk sektor pemerintahan di atas.

Dalam waktu dekat, rencananya di semester kedua 2023 sampai tahun 2024 mendatang, secara total akan ada 14 SKU yang diproduksi secara lokal di pabrik mitra manufaktur ASUS Indonesia di Batam. Baik laptop yang berbasis sistem operasi Microsoft Windows, ataupun laptop yang menggunakan sistem operasi Google Chrome OS. Tak hanya laptop, ASUS juga berencana untuk memproduksi PC desktop di dalam negeri.

Tingkatkan Investasi di Indonesia

Selain penambahan dari model dan tipe produk yang akan diproduksi, Yulianto menambahkan, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) yang saat ini baru mencapai sedikit di atas 30 persen, juga akan ditingkatkan. Tentunya secara bertahap. 

Sebagai gambaran, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29/2018 Tentang Pemberdayaan Industri, disebutkan bahwa produk yang telah mencapai nilai 40 persen dari penjumlahan nilai TKDN dan BMP, dengan nilai TKDN minimal 25 persen, wajib digunakan di dalam negeri. Untuk itu, ASUS Indonesia akan terus meningkatkan investasinya, termasuk penggunaan komponen kandungan lokal untuk laptop.

Sejauh ini, Yulianto menjelaskan, ASUS sudah berinvestasi sekitar 1,5 juta dolar AS di Indonesia. Total investasi tersebut terkait dengan TKDN, mulai dari riset dan pengembangan, pengadaan part local, manufaktur dan lain-lain. 

Adapun dari sisi Bobot Manfaat Perusahaan, yang merupakan nilai penghargaan yang diberikan kepada perusahaan industri yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia, sampai akhir 2022 lalu, ASUS sudah menginvestasikan dana hingga 11 miliar Rupiah.

Tingkatkan Produksi Laptop Dalam Negeri

Salah satu cara yang diambil ASUS dalam upayanya meningkatkan investasi di Indonesia juga adalah dengan meningkatkan produksi laptop di dalam negeri. Sepanjang tahun 2023, ASUS menargetkan untuk memproduksi 50 ribu unit laptop dari pabrik mitra produksi di Batam.

“Di tahun 2023, laptop-laptop yang diproduksi lokal tersebut akan mencakup sekitar 50 persen dari seluruh kebutuhan atas laptop commercial atau segmen B2B kita di Indonesia,” sebut Yulianto yang memulai karirnya sebagai Account Manager, Consumer Product, ASUS Indonesia sejak 12 tahun yang lalu. “Di tahun 2024 mendatang, kami menargetkan untuk meningkatkan produksinya 20 sampai 30 persen lagi dari saat ini,” tambahnya.

Sejauh ini, Yulianto menyebutkan, PT Sat Nusapersada, mitra produksi ASUS di Indonesia memiliki lebih dari 6 ribu karyawan di seluruh fasilitas produksi mereka di Batam. Dari total karyawan tersebut, sekitar 60-70 orang di antaranya merupakan karyawan yang memproduksi smartphone 4G/5G ASUS untuk pasar Indonesia dan sempat dipasarkan ke beberapa negara lain di Asia dan Eropa.

“Dengan dimulainya produksi laptop, saat ini total pegawai yang terlibat dalam produksi perangkat ASUS di pabrik mitra manufaktur kami di Indonesia telah mencapai 100 sampai 130 personil,” sebut Yulianto.

Transfer Teknologi dengan Produksi Laptop Segmen B2B

Sejauh ini, laptop yang telah diproduksi di Indonesia saat ini adalah dari lini ASUS ExpertBook P1 (P1412). Laptop serba guna dan terjangkau tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan komputasi di sektor pemerintahan, edukasi, hingga UMKM. 

Laptop tersebut hadir dalam berbagai macam konfigurasi hardware sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap organisasi atau perusahaan. Dari sisi spesifikasi, ia dapat dikonfigurasi dengan mengusung prosesor Intel Core i3 sampai Intel Core i7.

Tak hanya itu, laptop ini hadir dengan NanoEdge display dan layar dengan sudut pandang hingga 178 derajat, lengkap dengan lapisan matte anti-glare untuk pengalaman penggunaan yang lebih nyaman. Dan ASUS berjanji, ke depannya akan ada lebih banyak model laptop dengan spesifikasi yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan. 

Bukan hanya sekadar laptop biasa, ASUS juga menghadirkan beraneka ragam perlindungan standar industri, baik secara hardware ataupun software pada laptop ExpertBook P1 (P1412) tersebut. Dari sisi hardware, laptop ini menggunakan reinforced chassis, reinforced lid serta E-A-R HDD protection untuk meminimalisir kerusakan data akibat gangguan fisik.

Adapun dari sisi software, laptop ini telah kompatibel dengan ASUS Control Center serta ASUS Business Manager yang dapat membantu pelaku bisnis memastikan laptop ini terjaga keamanannya. Asus Business menawarkan ragam opsi permintaan spesifikasi serta hardware pada setiap perangkat sehingga pelaku bisnis dan instansi dapat memaksimalkan produktivitas tanpa harus mengeluarkan biaya berlebih. 

Tidak hanya itu, Asus Business juga menawarkan ragam opsi untuk layanan purna jual. Pelaku bisnis dan instansi dapat memanfaatkan layanan ekstra seperti Warranty Extention hingga 5 tahun, Accidental Damage Protection (ADP) dengan garansi perlindungan hingga 100 persen, layanan Onsite Service, hingga VIP Support Line yang dapat memberikan dukungan teknis khusus. 

“Dengan hadirnya teknologi pengamanan dari sisi hardware, software dan solusi pada laptop ASUS yang diproduksi di Batam, tidak hanya kami sejalan dengan program pemerintah terkait produksi lokal, tetapi kami juga sekaligus melakukan transfer teknologi dari tim riset dan pengembangan kami di pusat ke mitra kami di Batam,” tutup Yulianto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: