Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Siapkan SDM Unggul untuk Hadapi Tantangan Global

Indonesia Siapkan SDM Unggul untuk Hadapi Tantangan Global Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan kepada para pemuda anggota pramuka, Indonesia sampai saat ini masih menghadapi tantangan global, yakni krisis pangan, energi, dan ekonomi. Utamanya, setelah terjadinya pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukrania yang berdampak secara global, termasuk di Indonesia. Menurutnya, Indonesia kian siap dan matang untuk menjadi negara 5 besar dengan Kekuatan Dunia.

"Generasi saat ini akan berbeda dengan generasi saya dulu, masalahnya jauh lebih kompleks, maka cara berpikirnya pun harus complex problem solving, utamanya miliki komitmen untuk mencapai visi dan cita-cita kalian," ujar Moeldoko dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).

Baca Juga: Moeldoko Soroti Sinkronisasi Data KUSUKA untuk Pemerataan BBM Bersubsidi

Dia mengatakan kepada para pemuda untuk terus memiliki kesadaran serta kewaspadaan di tengah kondisi global saat ini. Kondisi Indonesia setelah perayaan Kemerdekaan ke-78, ujar Moeldoko, kian berpotensi untuk menghadapi tantangan global yang permanen dan dinamis. Indonesia akan memiliki bonus demografi di tahun 2030 dengan 80% penduduknya berada pada usia produktif.

"Adik-adik di situasi yang berkembang saat ini jangan malah abai, menyepelekan. Jangan pola pikirnya kumaha engke, harusnya engke kumaha," ucapnya.

"Ke depannya pemuda Indonesia ini berada di usia produktif, termasuk kalian yang dampaknya ke Indonesia itu luar biasa, jangan pakai cara berpikir yang datar, selalu pikir lompatan," tambahnya.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Indonesia di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini mengutamakan pembangunan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya peningkatan pada pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.

Moeldoko mencontohkan, Pemerintah saat ini telah meningkatkan anggaran perlindungan sosial (bansos) dengan total sebesar Rp3.212 triliun dari tahun 2015 sampai tahun 2023, termasuk di dalamnya Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.

"Negara tidak bisa dibangun pemerintah sendiri, komponen masyarakat harus turut aktif untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045," tambah Moeldoko.

Oleh karena itu, pemerintah menggencarkan penanganan stunting hingga menaikkan indeks pembangunan manusia melalui berbagai program pemberdayaan infrastruktur. "Di balik pembangunan infrastruktur itu, pembangunan peradaban manusia, dengan infrastruktur yang baik konektivitas akan mudah, persoalan kesehatan pendidikan dan yang lain akan terkoneksi dengan cepat dan baik. Otomatis makin memudahkan masyarakat," ujarnya.

Termasuk digitalisasi birokrasi, dengan adanya Mal Pelayanan Publik Terpadu, penyederhanaan regulasi birokrasi akan memudahkan proses pengurusan izin untuk masyarakat dan investor. Perihal ekonomi, Moeldoko menambahkan, transformasi ekonomi dengan membatasi ekspor dan memperkuat hilirisasi dilakukan agar dapat menaikkan daya saing Indonesia di tingkat global.

"Kuncinya ada pada sumber daya manusianya, kalian para pemuda adalah generasi penentu bukan hanya penerus," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: