Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Swedia Sambut Kehadiran Perusahaan Tambang Bitcoin Berenergi Terbarukan

Swedia Sambut Kehadiran Perusahaan Tambang Bitcoin Berenergi Terbarukan Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Genesis Digital Assets Limited (GDA), perusahaan pertambangan dan pusat data Bitcoin (BTC) dengan lebih dari 400 megawatt (MW) daya generasi di seluruh dunia, telah membuka pusat data baru di Swedia. Hal ini didorong oleh surplus energi terbarukan negara ini.

Dilansir dari Cointelegraph, Selasa (22/8/2023), pusat data dan pertambangan baru ini terletak di bagian utara jauh Swedia, di mana tenaga hidroelektrik mendominasi jaringan listrik.

Abdumalik Mirakhmedov, Pendiri dan Presiden Eksekutif GDA, mengatakan bahwa pusat data baru ini terletak dekat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Porjus. 

Baca Juga: SpaceX Milik Elon Musk Dilaporkan Jual Rp5,6 Triliun Bitcoinnya Pada 2021-2022

"Ikatan yang dekat dengan pembangkit listrik tenaga hidro, kami berharap seluruh konsumsi listrik kami akan ditenagai oleh energi terbarukan," ujarnya.

Diketahui kapasitas total pusat data ini sekitar 8 MW dan diharapkan akan menghasilkan hash rate sekitar 155 petahashes per detik. GDA menjelaskan bahwa terdapat 1.900 mesin pertambangan Bitcoin yang akan diterapkan di pusat data Porjus.

Seperti yang dilaporkan oleh Jaran Mellerud, pengembang bisnis di Tambang Luxor, mengatakan bahwa Swedia menghasilkan hampir seluruh listriknya dari energi nuklir dan hidro, terutama di wilayah bagian utara. Ia juga menambahkan, listrik yang dihasilkan Swedia sangat melimpah.

"Swedia adalah kekuatan listrik, menghasilkan listrik terbanyak kelima per kapita secara global pada tahun 2021,” ungkapnya.

Ekspansi strategis GDA merupakan bagian dari tren lebih luas dalam lanskap pertambangan Bitcoin di Eropa Utara. Christian Anders, Pendiri BT.CX—bursa Bitcoin Swedia yang sudah berdiri sejaki Januari 2012—mengatakan, pertambangan Bitcoin tidak terlalu umum karena harga energi yang tinggi, tetapi wilayah Nordik memiliki karakteristik khusus.

"Swedia, Finlandia, dan Norwegia memiliki surplus energi dan harga energi negatif dari waktu ke waktu, dan terutama energi terbarukan dalam bentuk hidro di lokasi terpencil yang sulit didistribusikan," tuturnya.

Energi terbarukan yang tidak termanfaatkan dan terjebak adalah solusi yang tepat untuk pertambangan Bitcoin karena cenderung menjadi yang paling murah. Mirakhmedov menjelaskan, "Swedia juga memiliki sumber energi bersih yang melimpah, yang merupakan faktor penting yang kami pertimbangkan dalam operasi kami."

Untuk diketahui, Porjus berada di bagian utara jauh Swedia, di mana energi terbarukan melimpah. Meskipun beberapa orang dari kalangan Skandinavia memiliki sentimen negatif terhadap Bitcoin, Anders membeberkan perusahaan energi mulai mengakui utilitas pertambangan Bitcoin.

"CEO produsen energi terbesar di Swedia, Vattenfall mendukung pertambangan Bitcoin dan kasus penggunaannya untuk keseimbangan jaringan,” bebernya.

Tim Carra, Kepala Wilayah Nordik di GDA, menjelaskan lebih lanjut bahwa dengan sumber energi yang melimpah, ia percaya Swedia akan menjadi salah satu negara terbaik di dunia untuk pertambangan Bitcoin.

"Dengan sumber energi yang melimpah, lingkungan yang mendukung inovasi, dan sistem pendidikan yang kuat yang menghasilkan budaya inovasi yang hebat, kami percaya Swedia adalah salah satu negara terbaik di dunia untuk menambang Bitcoin dan berencana untuk lebih lanjut berinvestasi di wilayah yang indah ini ke depannya," jelasnya. 

Baca Juga: Gandeng Startup Pengembang AI, Universitas Top di Inggris Mau Analisis Pasar Kripto

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: