- Home
- /
- Government
- /
- Government
Dukung Bisnis Inklusif Kawasan ASEAN, Kemenkop-UKM Siap Gelar Perhelatan IB Summit ke-6 di Bali
Karenanya, bisnis inklusif merupakan model bisnis yang dapat menghasilkan barang, jasa, dan berperan sebagai mata pencaharian yang layak secara komersil, dalam skala usaha tertentu bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah atau berada di garis kemiskinan atau disebut Base of Pyramid (BoP).
Hal tersebut menjadi bagian dari rantai nilai bisnis perusahaan, baik sebagai pemasok, distributor, pengecer, tetapi berbeda dengan bisnis lainnya.
Baca Juga: Kemenkop-UKM Tingkatkan Akses Pembiayaan Berbasis Ekosistem Klaster Wirausaha Melalui EFF 2023
"Karena di samping mencari keuntungan, bisnis inklusif juga bersifat inovatif. Yang terpenting memberi dampak bagi masyarakat dalam jangka panjang untuk mengurangi kemiskinan," kata Siti Azizah.
Selain itu, konsep bisnis ini juga berbeda dengan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) karena tujuan bisnis inklusif lebih spesifik, yakni memberikan dampak sosial yang positif pada kalangan BoP dan menjadikannya sebagai bagian dari rantai nilai bisnis.
Dalam penyelenggaraan ASEAN IB Summit, selain agenda utama/summit yang digelar di The Mulia Resort Nusa Dua Bali, para peserta juga akan mengunjungi SMESCO Hub Timur, Pasar Nusa Dua, Fiveelements, dan Koperasi Radha Krisna.
"Kami berharap kegiatan ini turut mempromosikan koperasi dan UMKM lokal, terutama bagi para pebisnis inklusif yang mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement