Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sandiaga Uno Puji Prestasi Siswa SMP Labschool di Rimini Fest Italia, Jadi Motivasi Generasi Muda RI

Sandiaga Uno Puji Prestasi Siswa SMP Labschool di Rimini Fest Italia, Jadi Motivasi Generasi Muda RI Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap sejumlah penghargaan yang diraih oleh para siswa SMP Labschool Kebayoran, Jakarta Selatan, dalam "Rimini Fest" di Italia bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi muda lainnya untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

"Kami sangat mengapresiasi Labschool dengan swasembada membawa kebanggaan untuk Indonesia dan ini adalah bentuk kolaborasi. Semoga capaian ini bisa menginspirasi dan memotivasi anak-anak muda kita untuk terus berkarya," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga: Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf Serang Tingkatkan Inovasi Bangun Jejaring Wirausaha

Rimini Fest yang diselenggarakan pada 30 Juli – 3 Agustus 2023 merupakan kegiatan tahunan yang diinisiasi European Association of Folklore Festivals (EAFF). Tim Indonesia yang diwakili oleh kelompok tari dan musik Anandita Naraya Nusantara (ANN) SMP Labshool Kebayoran membawa 27 siswa untuk bersaing dengan perwakilan dari Georgia, Rumania, hingga Ukraina.

Tim ANN berhasil memperoleh tiga predikat membanggakan, di antaranya Tarian Tradisional Kelompok "Reog Ponorogo" meraih penghargaan grand prix. Kemudian Aqila Putri Tangjaya meraih penghargaan Laureat 1 atau Juara 1 sebagai penyanyi solo tradisional dengan lagu berjudul "Lingsir Wengi", dan Zayyanah Khalisa Izatti meraih penghargaan Laureat 1 atau Juara 1 dengan tarian tradisional Bali "Geg".

Menparekraf Sandiaga berharap, ke depan, pihak sekolah dapat menjalin kolaborasi guna mendukung secara all out event internasional, seperti Rimini Fest. Sandiaga juga berupaya menjadi jembatan penghubung antara pihak sekolah dengan Kemendikbudristek sehingga talenta anak muda Indonesia sepenuhnya mendapat dukungan dari pemerintah.

"Apalagi Eropa ini terutama Italia dan Uni Eropa menjadi target pasar wisatawan yang cukup potensial buat kita dan juga untuk kedepannya bagi produk ekonomi kreatif," kata Sandi.

Direktur Musik, Film, dan Animasi Kemenparekraf, Mohammad Amin, mengatakan, dengan memberikan ruang bagi para siswa bertalenta di kancah global, diharapkan mampu memberikan kepercayaan diri yang kemudian menjadi pengalaman akan seni dan musik yang sangat berharga.

"Saya kira hal ini juga bisa meningkatkan daya imajinasi," ujar Amin.

Guru Pendamping Tim Musik dan Tari Tradisional – SMP Labschool Kebayoran, Cinthia Puji Bhintarti, menjelaskan para siswa yang berpartisipasi dalam Rimini Fest bukanlah penari profesional. Mereka hanya siswa SMP Labschool Kebayoran yang kemudian lolos dan terpilih pada tahap seleksi.

"Kemudian selama sekitar 3 sampai 4 bulan mereka berlatih. Dan tarian yang di pilih adalah Reog Ponorogo dan musiknya live dimainkan oleh mereka," kata Cinthia.

Wakil Ketua Anandita Naraya Nusantara dan Juara 1 Solo Dance Performance, Zayannah Khalisa Izzat, berbagi hal menarik ketika tim Indonesia mendapatkan penghargaan. Ia menyebut, ada salah satu orang tua peserta yang berasal dari Ukraina menghampiri tim Indonesia dan berkata bahwa tarian yang dibawakan yakni Reog Ponorogo mengharukan negara mereka.

"Tarian kita menceritakan tentang keberanian dan perjuangan dalam menghadapi peperangan dan bagaimana memenangkan sebuah perdamaian," ujarnya.

Ketua Kelompok Tim Musik dan Tari Tradisional SMP Labschool Kebayoran, Nabil Athadaffa Muliawan, menyampaikan tujuan tim ANN mengikuti ajang internasional ini adalah untuk misi budaya, mempertahankan, dan mengajukan kembali Reog Ponorogo sebagai sebuah seni budaya yang khas dan asli dari Indonesia dan juga ini adalah sebuah keindahan seni dari Indonesia.

Baca Juga: Menparekraf Serahkan Bantuan DPUP bagi Tiga Desa Wisata di Banten dan DKI Jakarta

"Alangkah baiknya kita sama-sama pertahankan seni ini dan bisa diakui oleh UNESCO dan dunia," kata Nabil.

Reog Ponorogo memang telah diajukan sebagai intangible cultural heritage (ICH) atau warisan budaya tak benda dari UNESCO. Selain ICH, Kabupaten Ponorogo juga sedang diupayakan sebagai perwakilan Indonesia dalam jaringan kota kreatif UNESCO (UCCN) kategori craft and folk arts.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: