Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apresiasi Pelaku Bisnis Inklusif ASEAN Terbaik, MenKop Teten Serahkan Penghargaan IB Award

Apresiasi Pelaku Bisnis Inklusif ASEAN Terbaik, MenKop Teten Serahkan Penghargaan IB Award Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Nusa Dua -

Sejumlah pelaku bisnis inklusif di kawasan ASEAN mendapatkan penghargaan dalam penyelenggaraan Sixth ASEAN Inclusive Business (IB) Summit 2023. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan penghargaan ini sebagai bukti dedikasi, inovasi, dan upaya koletif negara-negara ASEAN yang telah mendorong UMKM menuju masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera.

Menurutnya, pencapaian luar biasa dari para penerima penghargaan Bisnis Inklusif bukan semata soal margin atau keuntungan. Fokusnya adalah pada perubahan kehidupan, pemberdayaan masyarakat, dan dampak berkelanjutan yang dihasilkan.

Baca Juga: Fokus Kembangkan Agrikultur di IB Summit 2023, MenKop Teten: Kita Tawarkan Aksi Nyata untuk ASEAN

"Hal itu menjadi wujud sinergi antara pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial. Saya bangga, penyelenggaraan acara bergengsi ini merupakan upaya kolaboratif. Kami mendorong praktik bisnis inklusif agar berperan penting dalam membentuk lanskap kewirausahaan ASEAN," ucap Teten dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).

Teten melanjutkan, kisah UMKM ASEAN adalah kisah tentang ketahanan, keberagaman, dan potensi yang belum dimanfaatkan, namun memiliki kemampuan untuk menjadi produsen tidak hanya di kawasan tapi juga di panggung global.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kewirausahaan, Siti Azizah, menyampaikan para penerima penghargaan tersebut telah diidentifikasi dan dinilai oleh The Asian Business Advisory Council (ABAC) and the ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small, and Medium Enterprises (ACCMSME).

Semangat kewirausahaan, inovasi, dan ide-ide menjadi kekuatan untuk melampaui batas-batas dan menunjukkan kemahiran UMKM ASEAN kepada dunia.

Baca Juga: MenKopUKM Teten Masduki Usulkan SMESCO Jadi Lembaga Layanan Pemasaran Kawasan ASEAN

"Mereka memiliki kekuatan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan masyarakat dan perekonomian. Bisnis inklusif bukanlah sebuah tujuan. Ini adalah perjalanan yang berkelanjutan. Mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan," kata Azizah.

Di ASEAN, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan. Lebih dari 70 juta UMKM menyumbang 85 persen lapangan kerja dan 44,8 persen ke PDB.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: