Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

MenKopUKM Teten Masduki Usulkan SMESCO Jadi Lembaga Layanan Pemasaran Kawasan ASEAN

MenKopUKM Teten Masduki Usulkan SMESCO Jadi Lembaga Layanan Pemasaran Kawasan ASEAN Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Badung, Bali -

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mengusulkan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UMKM (LLP-KUMKM) atau SMESCO Indonesia sebagai ASEAN Inclusive Bussiness (IB) Center yang mengambil peran sebagai hub dari Center of Excellence, pusat layanan unggul bagi UMKM.

Hal ini diungkapkan Teten usai membuka forum Sixth ASEAN Inclusive Business Summit tahun 2023 di Badung, Bali, Rabu (23/8/2023).

Baca Juga: Buka Ajang Sixth ASEAN-IB Summit, Teten Masduki Ajak Negara ASEAN Dukung Kemajuan UKM di Kawasan

Menurutnya, SMESCO telah menjadi ekosistem startup hub entrepreneur di Indonesia yang ditawarkan sebagai hub bisnis inklusif di ASEAN.

"SMESCO Indonesia akan memberikan layanan promosi dan pemasaran bukan hanya untuk UMKM Indonesia, tapi juga bagi UMKM negara-negara ASEAN dengan bekerja sama dengan lembaga terkait dari masing-masing negara," kata Menteri Teten.

SMESCO juga akan berfungsi sebagai platform informasi pasar, mendukung promosi dan distribusi produk, memperkuat jaringan pemasaran, dan menghadirkan konsultasi serta inkubasi usaha.

"Sehingga kita dapat bersama-sama mengoordinasikan berbagai program, mendorong kebijakan, memberikan pelatihan dan advokasi bagi UMKM di ASEAN agar semakin hijau dan maju," ujarnya.

Menurutnya, saat ini perekonomian sedang bergerak ke ASIA. Momentum tersebut diharapkan dapat menjadikan Indonesia masuk ke dalam pasar global yang tidak hanya dimanfaatkan oleh pasar-pasar global, melainkan memiliki resources ekonomi.

Baca Juga: Buka Forum ASEAN, Menkop Teten Ingin Kembangkan Prinisp IB di Sektor Pertanian

Termasuk, lanjutnya, memberikan warning digital ekonomi ASEAN. Pasalnya, jika negara ASEAN tidak memiliki produk yang unggul diyakini akan melemahkan dan membunuh UMKM di kawasan ASEAN.

"Kita ingin ASEAN menjadi pusat produksi dunia. kalau kita tidak memiliki produk yang unggul, kita masih lemah, market digital kita akan diserbu dari luar ASEAN, baik legal maupun ilegal, dan itu akan membunuh pelan2 UMKM di kawasan ASEAN," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: