Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga: Jumlah Startup Indonesia Terbesar Ke-3 di Asia, Bisa Bawa Ekonomi RI Melejit

Airlangga: Jumlah Startup Indonesia Terbesar Ke-3 di Asia, Bisa Bawa Ekonomi RI Melejit Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan jumlah startup di Indonesia merupakan terbesar ketiga di Asia. 

Menurutnya, hal ini menjadi salah satu modal besar bagi Indonesia untuk menggenjot potensi ekonomi digital Indonesia.

Baca Juga: Lewat DEFA, Airlangga Pede Ekonomi Digital ASEAN Meroket Jadi US$2 Triliun pada 2030

"Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah startup ketiga terbesar di Asia yakni sekitar 2.500 startup," ungkap Airlangga, dalam konferensi pers usai acara Symposium on Digital Economy and Sustainability serta Peresmian Digital Innovation and Sustainability Economy Center (DISC), Kamis (24/8/2023).

Airlangga menyampaikan potensi ekonomi digital Indonesia juga didukung dengan potensi kawasan ASEAN yang diperkirakan memiliki nilai ekonomi digital yang meningkat menjadi USD330 miliar pada tahun 2025, dan kemudian meroket hingga USD1 triliun pada tahun 2030, yang mana sepertiganya berasal dari Indonesia.

"Indonesia menjadi 40% penyumbang dari ekonomi digital ASEAN. Jadi tentu bagi Indonesia sendiri di 2030 angkanya bisa naik di 300 sampe 400 juta dolar AS," jelasnya.

Airlangga menambahkan, angka tersebut bahkan akan meningkat dengan adanya Digital Economic Agreement Framework (DEFA).

"Adanya Digital Economic Agreement Framework ini diharapkan angkanya menjadi double, menjadi USD2 triliun di tahun 2030, dan Indonesia ini 40% dari ekonomi digital ASEAN. Itu angkanya bisa naik," kata dia.

Baca Juga: RI-Kanada Kejar ICA-CEPA Rampung pada 2024, Airlangga: PDB Indonesia Bisa Naik US$1,4 Miliar

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan DEFA secara resmi akan diluncurkan September nanti dan putaran pertama perundingan tersebut akan dilaksanakan pada akhir tahun 2023 dan ditargetkan selesai pada 2025. 

Menurut dia, DEFA akan membuka babak baru dalam integrasi ekonomi digital regional. Dengan adanya perjanjian ini diharapkan akan menarik investasi, mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja yang berkualitas serta memberdayakan sektor UMKM.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: