Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Helat Cyber Security Week 2023 di Bali, Kaspersky Tekankan Imunitas Siber untuk Tetap Aman dengan AI

Helat Cyber Security Week 2023 di Bali, Kaspersky Tekankan Imunitas Siber untuk Tetap Aman dengan AI Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Kuta, Bali -

Perusahaan keamanan siber global sejak tahun 1997, Kaspersky menghelat acara Cyber Security Week di Jimbaran, Kuta Selatan, Bali pada Rabu (23/82023) sampai Jumat (26/8/2023).

CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky menekankan di era kecerdasan artifisial (AI) saat ini, imunitas siber (cyber immunity) atau perlindungan bawaan adalah kunci agar tetap aman untuk merangkulnya. 

“Imunitas siber menurut saya adalah sistem itu memiliki kekebalan terhadap siber, untuk mencapainya harus diamankan dengan didesain,” ujar Kaspersky di acara Cyber Security Week 2023 di Jimbaran, Kuta Selatan, Bali pada pada Kamis (24/8/2023). 

Baca Juga: AI Tumbuh Pesat di Asia Pasifik, Bagaimana dengan Indonesia?

Kaspersky menambahkan, imunitas siber menjadi pendekatan baru di Kaspersky untuk mewujudkan sistem yang aman dan sesuai desain yang memungkinkan terciptanya solusi yang tidak mungkin untuk dieksploitasi dan mengurangi jumlah risiko kerentanan.

“Di zaman di mana teknologi dapat digunakan baik oleh orang baik maupun orang jahat, keamanan siber tradisional tidak lagi cukup. Kita perlu merevolusi pertahanan kita untuk memastikan kita menciptakan dunia digital yang lebih aman,” kata Kaspersky serius.

Kehadiran AI maupun ChatGPT menjadi perbincangan hangat, sebab memunculkan efek nyata dari teknologi. Khususnya pada ChatGPT yang selain menyediakan informasi untuk dieksplor oleh pengguna, ternyata dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk mengeksploitasi korban dan meningkatkan serangan phising dan malware, khususnya di sektor finansial, pemerintahan, dan industri. 

Managing Director Asia Pasifik Kaspersky, Adrian Hia mengatakan, pihaknya tengah memetakan peta jalan yang aman terhadap penggunaan AI di kawasan Asia Pasifik. Dengan begitu, perusahaan-perusahaan di kawasan tersebut dapat menerapkan imunitas siber. 

“Perusahaan menyadari cara memanfaatkan kekuatan AI untuk meningkatkan efisiensi aset mereka, meningkatkan kualitas produk mereka, dan bahkan untuk merampingkan rantai pasokan mereka demi keuntungan yang lebih baik,” ujar Hia. 

Ia melanjutkan, laporan dari International Data Corporation (IDC) menyoroti bahwa China, Australia, dan India adalah tiga pemimpin terbesar dalam belanja AI di kawasan Asia Pasifik.

“Kami siap untuk memetakan roadmap yang aman saat ini terkait penerapan dan adopsi AI di APAC untuk memastikan bahwa kami memanfaatkan keunggulannya tanpa mengorbankan keamanan siber,” pungkasnya.

Baca Juga: Semakin Canggih, Fita Manfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) untuk Kesehatan Preventif 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: