Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Budiman Sudjatmiko: Kita Ini Petarung yang Pernah Kalah dan Menang, Tapi Pak Prabowo Menanggung Itu

Budiman Sudjatmiko: Kita Ini Petarung yang Pernah Kalah dan Menang, Tapi Pak Prabowo Menanggung Itu Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manuver mantan Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo Subianto ternyata ada rencana di baliknya. Budiman mengungkapkan bahwa ada rencana perdamaian para mantan aktivis 98.

Budiman mengatakan untuk mengakhiri percakapan yang menjadikan darah, air mata dan keringat yang menjadi percakapan musiman lima tahunan ini. Menurutnya, percakapan itu selalu memojokan salah satu calon presiden yang tak lain adalah Prabowo Subianto.

Baca Juga: Sampai Rela Dipecat PDIP, Ternyata Ini Alasan Kuat Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo Jadi Presiden

"Kita harus mengakhiri seluruh percakapan yang menjadikan darah kita, air mata kita, dengan keringat kita itu menjadi percakapan musiman lima tahunan, untuk memojokan satu calon presiden dan kemudian juga nggak diselesaikan juga," tutur Budiman di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored.

Budiman mengungkapkan hal tersebut sudah dibicarakannya bersama sejumlah aktivis 98 sejak tiga tahun yang lalu. Budiman menambahkan lagi-lagi hal yang disoroti setiap menjelang pemilu adalah masa lalu yang menyangkut Prabowo.

"Nah ternyata yang disoroti setiap ada peristiwa mau merangcang masa depan yaitu pemilu suara kita yang dibicarakan adalah masa lalu kita, air mata kita, darah kita," ujarnya.

Ia menuturkan, sudah saatnya bagi para aktivis dan korban 98 saling mengobrol. Setidaknya dari anggota PRD jangan ada satupun yang menentang rencana damai tersebut.

"Setidaknya dari anak-anak PRD tidak ada satupun yang menentang, mendukung atau memahami, kalaupun tidak setuju, understanding. Termasuk Mugiyanto, kalau nggak salah, Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI)," katanya.

Budiman melanjutkan para aktivis merupakan petarung yang pernah kalah dan menang. Begitu juga dengan Prabowo.

"Kita ini petarung yang pernah kalah dan menang, Pak Prabowo pernah menang kemudian kalah itu saat bangsa kita sedang bertransisi," imbuhnya. "Kita memang pernah bertempur, kita pernah berhadapan, kita kalah tapi Prabowo juga pernah kalah. Dan Pak Prabowo pernah menanggung itu, dipecat juga diberhentikan juga meskipun tidak pernah ada pengadilan terhadap Pak Prabowo," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: