Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pastikan Pemenuhan Kebutuhan Gas Domestik, Pemerintah Tingkatkan Suplai Gas Bumi

Pastikan Pemenuhan Kebutuhan Gas Domestik, Pemerintah Tingkatkan Suplai Gas Bumi Petugas memeriksa instalasi regasifikasi (pengubahan kembali LNG menjadi gas) di area pabrik PT Perta Arun Gas (PAG) di Lhokseumawe, Aceh, Senin (27/2/2023). Setelah era pasokan gas dalam negeri menurun PT Pertamina mendorong PAG Lhokseumawe mengkonversi fasilitas produksinya menjadi pusat regasifikasi pertama di dunia selain juga sebagai pusat jasa penyimpanan LNG paling strategis karena berlokasi di jantung lalu lintas pelayaran paling ramai di dunia. | Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia, sebagai bagian dari ASEAN, memiliki komitmen untuk meningkatkan suplai gas demi memastikan pemenuhan kebutuhan gas nasional juga sebagai penyuplai kebutuhan gas di kawasan ASEAN.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Mustafid Gunawan pada ASEAN Energy Business Forum (AEBF).

"Berdasarkan neraca gas Indonesia bahwa permintaan gas domestik dapat terpenuhi dari suplai eksisting, suplai yang sedang berjalan, dan juga dari suplai potensial. Untuk memenuhi permintaan yang telah berkontrak, diproyeksikan akan dipenuhi dai pengembangan lapangan eksisting," ujar Mustafid di Nusa Dua Bali, Jumat (25/8/2023).

Baca Juga: Menteri ESDM Ajak Negara ASEAN Percepat Transisi Energi dan Kurangi Konsumsi Bahan Bakar Fosil

Sementara, imbuh Mustafid, untuk permintaan potensial maupun yang telah berkomitmen, akan didukung melalui proyek dan suplai potensial yang diperkirakan dapat on-stream sesuai jadwal.

Pada kesempatan itu, Mustafid menjelaskan bahwa pemanfaatan gas bumi pada 2022 didominasi oleh pemanfaatan domestik mencapai 67,2 persen, dari total gas terdistribusi sebanyak 5.474,42 BBTUD.

"Tren ini terus meningkat hingga tahun ini. Diperkirakan Indonesia akan tetap menjadi net eksportir gas bumi di masa mendatang. Namun, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan gas untuk kebutuhan domestik dan menurunkan ekspor secara bertahap untuk menjaga ketahanan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi," tegasnya.

Kemudian, untuk mengoptimalisasi suplai dan pemanfaatan gas selama masa transisi energi, Pemerintah Indonesia telah menyusun strategi untuk meningkatkan produksi dan cadangan gas bumi, meningkatkan ketersediaan dan memaksimalkan pemanfaatan untuk mendukung suplai gas domestik, serta menetapkan harga gas bumi yang terjangkau dan kompetitif.

"Satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah perbaikan pada proses perizinan, terutama pada level Pemerintah Daerah. Kami juga menetapkan beberapa program untuk meningkatkan proyek gas bumi, seperti gasifikasi pada pembangkit listrik, mendukung zona industri, transmisi dan jaringan gas, serta hilirisasi gas pada industri," ujar Mustafid.

Selanjutnya Mustafid mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap pengembangan gas bumi untuk transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE).

"Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung pengembangan gas bumi sebagai salah satu komoditas utama yang dianggap paling sesuai dalam transisi energi menuju NZE, sambil terus mendukung industri dan pertumbuhan ekonomi," pungkas Mustafid.

Baca Juga: Permintaan Hasil Tambang Meningkat, Begini Strategi MIND ID Kelola Cadangan Mineral untuk Transisi Energi

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: