Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Perluas Kawasan Konservasi Laut 32,5 Juta Hektare

KKP Perluas Kawasan Konservasi Laut 32,5 Juta Hektare Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa luas kawasan konservasi laut hingga 2030 mencapai 32,5 juta hektare, yang pada tahun 2022 mencapai 28,9 juta hektare atau 8,7% dari total luas perairan di Indonesia.

Sakti mengatakan, kebijakan tersebut berfungsi untuk meningkatkan perlindungan habitat penghijauan ikan dan menjaga fungsi laut untuk menyerap karbon dioksida dan memproduksi oksigen. Sakti sempat menyebutkan, upaya ini demi mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin 14, yakni Life below Water.

“Dalam konteks pentingnya menjaga kesehatan laut sebagai upaya menunjukkan ketahanan terhadap perubahan iklim, ketahanan untuk memenuhi kebutuhan sumber pangan dunia dan ketahanan untuk masa depan bagi umat manusia yang sejalan dengan upaya pencapaian target SDGs ke-14 yaitu Life below Water,” jelas Sakti dalam pemaparannya di acara Sustainability & Inclusivity Conference 2023 bertema Refocusing and Reintegrating Sustainability Frameworks Toward Inclusive Economies and Resilient Growth di Jakarta, Selasa (29/8/2023). 

Baca Juga: Siap Penuhi Kebutuhan Pangan di Sektor Perikanan, KKP Jawab Tantangan Perubahan Iklim Dunia

Selain perluasan kawasan konservasi laut, Sakti juga menyebutkan empat kebijakan lainnya, yakni penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya laut pesisir dan darat yang berkelanjutan, pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik melalui partisipasi nelayan.

Di samping itu, pada kebijakan kedua tentang penangkapan ikan, Sakti juga menyebutkan soal hilirisasi di lokasi penangkapan ikan melalui penangkapan ikan terukur berbasis kuota.

“Penangkapan ikan terukur ini akan dilaksanakan dengan menerapkan sistem kuota serta zona penangkapan yang basis keilmuan dan data saintifik, sehingga keberlanjutan sumber daya perikanan dapat dicapai tidak hanya fokus pada industri hulu tetapi juga mendorong hilirisasi di lokasi penangkapan ikan,” tambahnya.

Dihelat oleh Quadrant1 Komunika, Sustainability & Inclusivity Conference 2023 juga dihadiri oleh Staf Ahli Kementerian Perindustrian dan narasumber lainnya, serta didukung oleh Bank Mandiri, Telkom Indonesia, BCA, dan Pertamina. Acara ini membahas bagaimana keberlanjutan lingkungan dan inklusivitas dapat berdampak pada sektor ekonomi negara. 

Baca Juga: Tingkatkan Layanan Penjaminan Mutu, KKP Digitalisasi Penerbitan Berbagai Sertifikat

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: