Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terungkap Alasan Warren Buffett Masih Tinggal di Rumah Tua, Ternyata...

Terungkap Alasan Warren Buffett Masih Tinggal di Rumah Tua, Ternyata... Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder investor legendaris, Warren Buffett mengungkap bahwa investasi terbaiknya adalah rumah yang sudah ia tinggali sejak tahun 1958. Bahkan, menurutnya, rumah tersebut lebih mengesankan daripada kepemilikannya di Berkshire Hathaway.

Rumah yang terletak di Omaha, Nebraska itu dibeli oleh Buffett dan mendiang istrinya Susan seharga USD31.500 atau sekitar USD336.700 (Rp5,1 miliar) dalam dolar saat ini. Namun nilai pasar perumahan telah tumbuh jauh lebih cepat daripada tingkat inflasi. Rumah tersebut sekarang bernilai lebih dari USD1,4 juta (Rp21,3 miliar), menurut Realtor.com, kira-kira 4,300% adalah tingkat pengembalian merek dagang Buffett.

Baca Juga: Ulang Tahun ke 93, Ini 10 Nasihat Investasi dari Warren Buffett

Melansir Fortune di Jakarta, Kamis (31/8/23) investor terkenal di dunia ini telah lama mengatakan bahwa rumah dengan lima kamar tidur itu berada tepat di belakang dua cincin kawinnya dalam hal imbalan.

“Semua hal dipertimbangkan, investasi terbaik ketiga yang pernah saya lakukan adalah pembelian rumah, meskipun saya akan menghasilkan lebih banyak uang seandainya saya menyewa dan menggunakan uang pembelian tersebut untuk membeli saham,” tulisnya dalam surat Berkshire Hathaway tahun 2010 kepada pemegang saham.

Namun, seperti kebanyakan pembeli rumah, dia tidak melihatnya hanya dari sudut pandang dolar dan sen. "Untuk USD31.500 yang saya bayarkan untuk rumah kami, saya dan keluarga saya memperoleh kenangan indah selama 52 tahun dan masih banyak lagi yang akan datang."

Meskipun menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Buffett tidak terlalu mencolok dibandingkan beberapa miliarder lainnya. Media keuangan penuh dengan laporan tentang kecintaannya pada sarapan McDonald's dan sekaleng Coke. Dia pernah mengendarai mobil dengan plat nomor bertuliskan 'THRIFTY', menurut Wall Street Journal.

Rumahnya yang terletak dekat dengan kantor perusahaan Berkshire Hathaway adalah salah satu contoh penghematannya yang terkenal. Saat ini satu-satunya real estat dalam portofolio pribadinya.

“Saya tidak akan menukarnya dengan apa pun,” ujar Buffett yang saat ini memiliki kekayaan sekitar USD120 miliar (Rp1.828 triliun), menurut Bloomberg Billionaire Index.

Meskipun ini adalah kediamannya yang paling terkenal, Buffett juga pernah tinggal di rumah lain di Omaha selama beberapa tahun sebelumnya, menurut Wall Street Journal. Di sisi yang lebih mewah, dia juga memiliki rumah pantai di Laguna Beach, California, yang dia beli seharga USD150.000 pada tahun 1970-an dan dijual dengan harga sekitar USD7,5 juta pada tahun 2018.

Pasar real estat di AS telah berubah secara signifikan sejak Buffett membeli rumahnya pada tahun 1958. Kini, harga-harga di seluruh negeri telah meningkat drastis, dan suku bunga meningkat lebih dari dua kali lipat hanya dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan persediaan yang terbatas, semakin sulit menemukan rumah untuk dibeli dibandingkan sebelumnya. Misalnya, harga rata-rata rumah di Omaha saat ini adalah sekitar USD275.000 (Rp4,1 miliar), menurut Redfin, jauh di bawah rata-rata nasional tetapi hampir sembilan kali lipat dari harga yang dibayar Buffett untuk rumahnya.

Seperti yang ditulis Buffett sendiri dalam suratnya pada tahun 2010, meskipun mudah untuk merasa tertekan untuk segera membeli rumah, tetapi menyewa bisa jadi lebih cerdas, tergantung pada keadaan keuangan pribadi Anda.

Bahkan orang yang sangat kaya pun bisa memaksakan diri secara berlebihan jika mereka tidak bijaksana. Peringatan tersebut bahkan semakin nyata saat ini, ketika keterjangkauan telah merosot tajam.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku tentang Warren Buffett, Kamu Sudah Pernah Baca Belum?

“Sebuah rumah bisa menjadi mimpi buruk jika apa yang dikeluarkan pembeli lebih besar dari dompetnya, terlebih jika pemberi pinjaman yang seringkali dilindungi oleh jaminan pemerintahmemfasilitasi fantasinya,” tulis Buffett. “Tujuan sosial negara kita seharusnya bukan untuk menempatkan keluarga di rumah impian mereka, namun untuk menempatkan mereka di rumah yang mampu mereka beli.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: