ESR Mulai Bangun Karawang Logistics Park 1, Tawarkan Fasilitas Gudang Gabungan
ESR Group Limited bersama dengan anak-anak perusahaannya, pengelola aset real estat terbesar di Asia Pasifik yang didukung oleh ekonomi baru, telah memulai konstruksi ESR Karawang Logistics Park 1 yang merupakan fasilitas Grade A pertama di kabupaten, di mana banyak perusahaan manufaktur beroperasi, terutama produsen otomotif.
Pendiri Grup ESR, Jeffrey Shen mengatakan ESR Karawang Logistics Park 1 akan menawarkan fasilitas gudang, terutama untuk mereka yang bergerak di sektor otomotif, barang konsumsi, dan makanan, yakni gabungan Gross Floor Area (GFA) seluas 97.902 m² meliputi lima gedung gudang satu lantai untuk kebutuhan penyimpanan dan distribusi mereka.
Selain pasar logistik, luas lahan yang besar dari kawasan pergudangan ini mencapai 157.887 m², sehingga memungkinkan pengembangan fasilitas lain, seperti pusat data, sejalan dengan fokus ekonomi baru ESR di bidang logistik dan perdagangan elektronik, pusat data, ilmu pengetahuan, dan industri berbasis teknologi canggih.
Baca Juga: Krakatau Bandar Samudera Bangun Dermaga Logistik Terintegrasi di IKN
"Terletak di Kawasan Industri Surya Cipta, ESR Karawang Logistics Park 1 adalah satu-satunya fasilitas dengan pintu masuk Utara dan Selatan di daerah industri yang berkembang di Koridor Timur Jakarta," kata Jeffrey dalam keterangan resminya, Jumat (8/9/2023).
"Terletak hanya satu jam dari Jakarta, kawasan pergudangan ini dapat diakses melalui beberapa jalan tol, termasuk jalan tol layang Jakarta-Cikampek, serta jalan tol Jakarta–Cikampek II (Sisi Selatan), jalan tol Cibitung–Cilincing, dan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan beroperasi," sambungnya.
Pergudangan ini juga berada di dalam kawasan industri yang sudah berkembang dan berlokasi paling dekat dengan Pelabuhan Patimban, di mana pelabuhan ini direncanakan akan menjadi pelabuhan ekspor utama Indonesia.
"Konstruksi bangunan pertama telah dimulai, setelah penyelesaian tata letak dan desain dengan satu penyewa dari sektor manufaktur industri. Diskusi dengan penyewa potensial lainnya juga sedang berlangsung," ungkapnya.
Co-CEO Grup ESR, Stuart Gibson menambahkan kawasan logistik ini direncanakan akan diisi dengan lima fasilitas, yang semuanya akan memiliki fasilitas instalasi panel surya guna mengurangi dampak lingkungan.
Indonesia merupakan pasar penting dalam ekspansi ESR di Asia Tenggara, sebagaimana ESR sedang memaksimalkan keahlian terbaik ESR di bidang pengelolaan dana dan pembangunan, yang bertujuan untuk membangun nilai bagi penyewa, mitra, dan masyarakat, dengan aset baru dan yang akan datang, termasuk ESR Karawang Logistics Park 1.
"Kami terlibat secara jangka panjang, sepenuhnya berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, membuka berbagai peluang investasi, dan menciptakan lapangan kerja," katanya.
Menurutnya, di tengah pertumbuhan PDB yang semakin cepat dan permintaan yang melonjak dalam kebutuhan pergudangan dan distribusi, ESR ingin berperan membantu memperkuat rantai pasokan nasional, menghasilkan efisiensi tak tertandingi bagi penyewa dan pelanggan melalui pusat logistik modern yang terletak strategis.
Dimulainya pembangunan ini merupakan hasil dari kemitraan strategis yang dijalin antara ESR, Indonesia Investment Authority (INA), dan MC Urban Development Indonesia, anak perusahaan Mitsubishi Corporation, untuk membuka potensi peluang investasi pergudangan modern di Indonesia.
ESR Karawang Logistics Park 1 merupakan salah satu dari tiga aset yang dikembangkan dan dikelola oleh ESR di bawah kemitraan ini. Para mitra sedang menjelajahi kemungkinan untuk melakukan investasi gabungan tambahan di sektor ini.
Per 30 Juni 2023, ESR memiliki proyek pembangunan senilai US$13,0 miliar, workbook pengembangan terbesar di kawasan Asia Pasifik. Pada paruh pertama tahun 2023, ESR mencapai rekor pembangunan senilai US$3,8 miliar serta penyelesaian senilai US$2,2 miliar yang sudah terealisasi, menunjukkan kemampuannya dalam memberikan hasil dalam skala besar.
"Di Indonesia, ESR memiliki total aset di bawah pengelolaan senilai US$942 juta dan luas GFA sebesar 886.000 m² per 30 Juni 2023," pungkasnya.
Baca Juga: AEGS Bidik Dana IPO Rp40 Miliar buat Bangun Pabrik hingga Gudang Baru
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement