Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Hilirisasi Industri, Kemenperin Cetak Lebih 250 Ribu SDM Kompeten

Dukung Hilirisasi Industri, Kemenperin Cetak Lebih 250 Ribu SDM Kompeten Kredit Foto: Kemenperin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guna memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah melatih sebanyak 253.145 orang dalam program Diklat 3in1 sepanjang tahun 2014-2022 yang tersebar di 143 daerah. 27.769 orang di antaranya merupakan peserta tahun lalu.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, rata-rata kebutuhan SDM industri Indonesia sebanyak 682.000 per tahun dalam kondisi yang normal. Dalam hal ini, diklat 3in1 merupakan program pelatihan yang memberikan tiga layanan sekaligus dalam satu paket, yaitu pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi kompetensi, serta penempatan kerja langsung pada industri.

“Pelatihan dilakukan dengan menggunakan kurikulum dan modul yang mengacu pada kebutuhan industri agar terbentuk link and match antara lembaga pelatihan dengan perusahaan industri untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang kompeten dan siap kerja," katanya dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga: Simak! Ini Alasan BI Guyur Sektor Hilirisasi dengan Insentif Likuiditas Makroprudensial

Di sesi terakhir, peserta mengikuti sertifikasi kompetensi yang bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan pelatihan telah kompeten di bidangnya.

"Terdapat berbagai sektor pelatihan yang telah menghasilkan lulusan yang kompeten, di antaranya sektor tekstil, kimia, animasi, agro, manufaktur, dan otomotif,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan mengatakan, program pelatihan vokasi industri 3in1 ini diselenggarakan di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, yang juga merupakan satuan kerja di bawah BPSDMI, yaitu Medan, Padang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.

Menurutnya, penyelenggaraan pelatihan oleh BDI tidak hanya ditujukan untuk menyuplai tenaga kerja pada daerah tersebut, namun juga tersebar untuk seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu, untuk menunjang kegiatannya, seluruh BDI telah dilengkapi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk memastikan penguasaan kompetensi seluruh peserta diklat yang akan bekerja pada perusahaan industri.

Menurut Masrokhan, program Diklat 3in1 sejalan dengan kebijakan hilirisasi industri yang tengah digalakkan pemerintah.

“Program Diklat 3in1 dapat membantu berjalannya hilirisasi industri karena dibutuhkan SDM kompeten dan skill yang mumpuni untuk mengolah produk bahan mentah menjadi bahan yang lebih bernilai tambah tinggi,” paparnya.

Di sektor agro misalnya, terdapat pelatihan untuk pengolahan kelapa sawit, kakao atau cokelat, ikan, karet hingga furnitur. Terdapat pula diklat pembuatan kemasan sehingga produk yang dibuat bisa dipasarkan dengan lebih menarik.

Selain program Diklat 3in1, lanjut dia, terdapat berbagai program BPSDMI Kemenperin untuk meningkatkan kompetensi SDM industri nasional.

"Jadi, selain kami melaksanakan program pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3in1, juga konsisten terus mengimplementasikan pola pendidikan dan pelatihan yang bertujuan memberikan pembekalan keterampilan dasar (skilling), peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (re-skilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini,” jelasnya.

Baca Juga: Biar SDM Pasar Modal Makin Joss, OJK Susun Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: