Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simak! Ini Alasan BI Guyur Sektor Hilirisasi dengan Insentif Likuiditas Makroprudensial

Simak! Ini Alasan BI Guyur Sektor Hilirisasi dengan Insentif Likuiditas Makroprudensial Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor hilirisasi, baik minerba maupun non minerba, bukan hanya meningkatkan nilai tambah namun juga dapat memperbaiki struktur perekonomian serta memperbaiki neraca pembayaran Indonesia.

Peran penting sektor hilirisasi tersebut menjadi pertimbangan Bank Indonesia (BI) menetapkan sektor tersebut sebagai salah satu sektor yang didorong melalui implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Baca Juga: Bos BI Kembali Menjabat Ketua ACC-BIS 2023-2024

Demikian mengemuka dalam acara Seminar Nasional KLM bertajuk “Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial: Insentif untuk Kredit/Pembiayaan Sektor Hilirisasi", yang diselenggarakan Bank Indonesia pada hari ini (13/9/2023) di Jakarta.

Deputi Gubernur BI, Juda Agung dalam kesempatan tersebut menyampaikan, KLM ditempuh sebagai upaya meningkatkan kontribusi perbankan untuk memperkuat kegiatan dunia usaha dengan lima prinsip utama.

"Pertama, memberi daya ungkit pertumbuhan ekonomi, melalui peningkatan/penguatan nilai tambah, backward-forward linkages, struktur ekonomi, lapangan kerja, peluang usaha, dan ketahanan pangan. Kedua, mendukung momentum pemulihan sektor-sektor tertentu yang masih membutuhkan dukungan," ujarnya.

Selanjutnya yang ketiga, mendukung pembiayaan inklusif dan berwawasan lingkungan. Keempat, mengimplementasikan pembiayaan secara targeted ke sektor/komoditas tertentu, dan terakhir, sinergi kebijakan dan program Pemerintah untuk memperkuat struktur ekonomi, selaras dengan upaya pengendalian inflasi termasuk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang menjadi salah satu fokus utama di tingkat pusat dan daerah.

Juda bilang, untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut diperlukan dukungan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan penguatan inovasi strategi bisnis dari para pelaku bisnis sangat penting untuk memperkuat sisi permintaan. Baca Juga: BI Kolab Bersama Pemerintahan Jokowi, Siap Dongkrak Transaksi Mata Uang Rupiah di Malaysia

"Dengan penguatan sisi penawaran dan permintaan secara simultan, diharapkan akan efektif memperkuat struktur ekonomi nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: