Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP-Gerindra Sengit Balapan, PSI Enggak Disangka Membuat Kejutan!

PDIP-Gerindra Sengit Balapan, PSI Enggak Disangka Membuat Kejutan! Kredit Foto: Antara/Antara/Rafiuddin Abdul Rahman

Kini, Ganjar didukung oleh koalisi yang terdiri dari PDIP dan PPP serta sejumlah partai non-parlemen. Sedangkan koalisi Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo didukung oleh Gerindra, Golkar, dan PAN, serta sisanya juga partai-partai baru dan non-parlemen.

Di kubu Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan terjadi perpecahan, di mana Demokrat keluar setelah memrotes masuknya PKB dan dipilihnya Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Anies.

Baca Juga: Pamit Lebih Dulu dari Rapat, PDIP Sebut Arsjad Rasjid Butuh Waktu Jadi Ketua TPN Ganjar

“Sejak deklarasi Anies oleh Nasdem pada tahun lalu, Demokrat bersikeras mengajukan ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres, dengan harapan bisa mendapatkan coattail effect dari Pilpres,” Prijo menjelaskan.

Keputusan Demokrat hengkang dari koalisi menyisakan pilihan untuk bergabung dengan kubu Prabowo atau Ganjar. “Ketatnya persaingan bursa cawapres di kedua kubu membuat Demokrat tampak tidak lagi ngotot menawarkan AHY sebagai cawapres,” lanjut Prijo.

Tanpa figur AHY sebagai sosok cawapres, Demokrat harus berjibaku untuk mempertahankan perolehan suaranya pada Pileg mendatang. “Elektabilitas partai-partai di luar poros PDIP dan Gerindra cenderung stabil, tetapi memasuki musim kampanye bisa terjadi dinamika,” ujar Prijo.

Stabilnya elektabilitas partai juga menunjukkan coattail effect belum terlalu dinikmati PKB setelah Cak Imin dipasangkan sebagai cawapres Anies. “Ditambah lagi pertentangan NU kultural dan struktural membuat Anies-Cak Imin tidak serta-merta bisa mendulang basis NU,” pungkas Prijo.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 1-7 September 2023, kepada 1200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: SBY Puji Etika Politik PDIP dan Partai Gerindra: Lebih Baik Daripada Manuver Bawah Tanah

Berikut adalah hasil lengkap elektabilitas partai-partai politik:

  • PDIP          17,4 persen
  • Gerindra     17,0 persen
  • Golkar        8,1 persen
  • PKB            7,6 persen
  • Demokrat   6,3 persen
  • PSI            6,0 persen
  • PKS           4,2 persen
  • PAN           2,7 persen
  • PPP            2,5 persen
  • Nasdem     2,4 persen
  • Perindo      1,8 persen
  • Gelora        1,0 persen
  • PBB           0,8 persen
  • Ummat        0,6 persen
  • Hanura        0,2 persen
  • PKN            0,1 persen
  • Garuda        0,0 persen
  • Buruh        0,0 persen
  • TT/TJ         21,3 persen

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: