Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cuma Butuh Kotoran Ternak, Energi Terbarukan Begitu Diminati Masyarakat Kaltim

Cuma Butuh Kotoran Ternak, Energi Terbarukan Begitu Diminati Masyarakat Kaltim Kredit Foto: Laras Devi Rachmawati

Proses pemasangan dan alat biogas ternak

Dalam pemasangan alat biogas, lahan yang sudah ditentukan harus terlebih dahulu digali dengan ukuran 2x2 meter yang biasanya akan dipasangkan oleh tenaga ahli. Satu set alat yang diberikan pemerintah terdiri dari tabung penampung sisa kotoran sapi, kompor dan penanak nasi.

Baca Juga: Kunci Emas Stakeholder-Industri Wujudkan Ketahanan Energi di Indonesia, Ternyata

Cara pengolahan kotoran ternak menjadi biogas

Pertama-tama kotoran dari ternak sapi akan dihancurkan dan diberi air. Setelah itu, kotoran akan masuk dalam alat biogas yang mampu menghisap gas metana dan memisahkan sisa kotoran ke bak penampungan selanjutnya. Gas yang sudah dihasilkan bisa langsung digunakan atau dishpan dalam alat biogas tersebut dan bisa digunakan sesuai kebutuhan.



Harapan masyarakat Desa Mulawarman

Sarifudin mengatakan, pihaknya ingin lebih diberi perhatian terkait alat biogas dengan kualitas yang lebih baik. Menurutnya, alat biogas seperti kompor terbuat dari stainless yang mudah berkarat.



“Saya kendalanya cuma kompor aja sering kotor. Minta dibantu lagi supaya di kompornya yang bagus gitu loh, karena stainless kan mudah berkarat,” ungkapnya.

Ditemui di tempat yang sama, Elly Luchritia Nova selaku Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Provinsi Kaltim mengatakan bahwa potensi peternakan sapi sebagai bahan baku biogas di Kaltim tertinggi terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara  sebanyak 18.480 ternak sapi, kemudian Kutai Barat sebanyak 7.151 ternak sapi.

Baca Juga: Dari Minyak hingga Gas, Keterjangkauan Energi Menjadi Kunci Indonesia Maju

Sementara biogas yang dibangun pemerintah provinsi sebanyak 140 unit di Kutai Kartanegara, 152 di Penajam Paser Utara, 125 unit di Kutai Timur, 41 unit di Paser, 40 unit di Kubar, dan 16 unit di Berau,” kata dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: