Kripto Berpotensi Halving Jelang Tahun Pemilu, Ini yang Dilakukan Reku

Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform pertukaran aset kripto Indonesia, Reku mengamati bahwa terdapat potensi halving pada tahun 2024, tepat pada masa pemilu. Lantas, apa yang disiapkan Reku untuk menghadapinya? 

CEO dan co-founder Reku, Sumardi Fung, halving membuat Reku mempersiapkan fondasinya, mulai dari pendanaan, pengembangan produk, hingga literasi kripto ke masyarakat. 

Baca Juga: Bitnifex Sebut Dana Sebesar Rp84,5 Triliun Keluar dari Sektor Kripto pada Agustus 2023

“Sementara yang kami lakukan sekarang, apalagi kami juga sudah dapat pendanaan dari AC Ventures, Skystar Capital, Coinbase, dan beberapa angel investor. Fokus kami sekarang itu lebih ke pengembangan produk. Produk-produk, scalability, supaya nanti waktu 2024 datang itu, semua itu sudah jauh lebih siap,” ujar Sumardi ketika ditemui Warta Ekonomi pada Selasa (12/9/2023). 

Menurut Sumardi, hal-hal tersebut dapat membuat Reku siap dari segi trafik pengunjung dan ribuan pelanggan yang mendaftar. Ia bercerita, selama tech winter tahun 2021, terdapat ribuan calon investor kripto yang mendaftar di Reku. 

“Tiba-tiba sehari datang puluhan ribu KYC. Tapi y aitu, kalau kami bilang, masalah yang bagus ya. Ini bertumbuh,” pungkas Sumardi. 

Di samping itu, Reku juga intens melakukan sosialisasi kripto pada masyarakat, khususnya dari segi edukasi dan literasi kripto dan keuangan. Misalnya beberapa waktu lalu, Reku sempat menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI di Provinsi Sumatera Barat, serta Maudy Ayunda sebagai brand ambassador Reku dan memproduksi siniar (podcast) dan video di media sosial terkait edukasi kripto dan keuangan. 

Baca Juga: Atas Alasan Bisnis, Genesis Resmi Tutup Layanan Perdagangan Aset Kripto

“Jadi nggak hanya tentang kripto, keuangan, tapi juga dasar di investasinya juga harus dibangun. Jadi mereka lebih paham dan siap,” tutupnya.