Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Global Berjaga, Investor Bidik Momentum Bullish Pasca-Jackson Hole

Pasar Global Berjaga, Investor Bidik Momentum Bullish Pasca-Jackson Hole Kredit Foto: Unsplash/Pierre Borthiry
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investor global tengah bersikap hati-hati menjelang pidato Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di simposium Jackson Hole, 22 Agustus 2025.

Analisis DataTrek menunjukkan, secara historis indeks S&P 500 mencatat kenaikan rata-rata 0,9% dalam lima hari perdagangan sebelum dan sesudah acara tersebut.

Namun, tahun ini pasar belum menunjukkan pola serupa, sehingga membuka ruang potensi rebound setelah Jackson Hole.

Fahmi Almuttaqin, analis Reku, menilai pelaku pasar cenderung mengambil langkah antisipatif terhadap potensi sinyal negatif dari The Fed.

“Investor sepertinya sedang mengambil langkah antisipatif terhadap potensi sinyal negatif dari The Fed bahwa kenaikan inflasi kembali dianggap mengkhawatirkan imbas kebijakan tarif AS yang mulai semakin berdampak. Namun, terlepas dari tekanan dari sisi kebijakan perdagangan dan ketidakpastian arah kebijakan moneter, sejarah menunjukkan bahwa momentum bullish sering kembali pasca-Jackson Hole,” kata Fahmi dikutip dari keterangan resmi, Rabu (20/8/2025).

Menurut Fahmi, strategi bagi investor saat ini adalah memantau reaksi pasar usai pidato Powell dan menjaga eksposur pada sektor-sektor strategis. Jika sinyal dovish muncul, investor bisa segera melakukan penyesuaian.

“Pengelolaan dana yang lebih aktif secara jangka pendek dapat menjadi strategi yang menarik. Akan tetapi bagi investor yang mengadopsi strategi buy & hold secara jangka panjang, momentum koreksi juga menarik untuk dimanfaatkan sebagai peluang buy the dip, kami melihat level $112.000 pada Bitcoin sebagai level support yang cukup krusial yang apabila dapat bertahan berpotensi kuat dapat menjaga tren positif yang ada,” tambah Fahmi.

Fahmi juga menilai investor pemula bisa memanfaatkan kondisi pasar saat ini untuk terus melakukan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) atau berinvestasi rutin. Ia menekankan pentingnya diversifikasi aset agar strategi tersebut lebih optimal.

“Dalam melakukan DCA, investor pemula juga perlu mendiversifikasikan asetnya. Misalnya di aset crypto, perlu mendiversifikasi ke sejumlah koin potensial. Oleh karena itu, investor

bisa memanfaatkan fitur yang memudahkan diversifikasi. Seperti Packs di Reku, investor bisa berinvestasi pada berbagai crypto blue chip seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya dalam sekali swipe. Terlebih, fitur Packs yang dilengkapi dengan sistem Rebalancing akan membantu investor menyesuaikan alokasi investasinya sesuai dengan kondisi pasar secara otomatis,” tutur Fahmi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: