Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Atas Alasan Bisnis, Genesis Resmi Tutup Layanan Perdagangan Aset Kripto

Atas Alasan Bisnis, Genesis Resmi Tutup Layanan Perdagangan Aset Kripto Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan pemberi pinjaman kripto Genesis, anak perusahaan Digital Currency Group (DCG), dikabarkan akan menghentikan layanan perdagangan spot dan derivatif untuk aset kripto melalui unit British Virgin Islands-nya.

Dilansir dari Cointelegraph, Jumat (15/9/2023), menurut pernyataan seorang juru bicara Genesis pada 14 September, perusahaan tersebut akan "secara sukarela dan atas alasan bisnis" menghentikan layanan perdagangan aset digitalnya melalui semua entitasnya. Untuk diketahui, Genesis sebelumnya telah menawarkan layanan perdagangan melalui lengan internasionalnya, Genesis Global Capital (GGC) di British Virgin Islands.

Langkah tersebut diambil mengikuti Genesis Global Trading--perusahaan yang juga berafiliasi dengan DCG, tetapi tidak tunduk pada proses kebangkrutan yang sama dengan Genesis Global Capital--mengumumkan pada Januari bahwa ia akan menghapus layanan perdagangan spot kripto dalam keadaan serupa, yaitu secara sukarela dan atas alasan bisnis. Saat itu, lengan internasional GGC masih menawarkan perdagangan spot dan derivatif.

Baca Juga: Benarkah Tesla Akan Terima Pembayaran Bitcoin?

Sebelumnya, GGC telah menghentikan penarikan pada November 2022 dengan alasan gejolak pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya saat itu. Laporan pada Januari mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mungkin telah melakukan pemutusan hubungan kerja kepada sekitar 30% stafnya sebelum mengajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 11 di New York.

Diketahui bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS telah menuntut bursa kripto Gemini dan Genesis karena menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar melalui program Earn Gemini.

Kebangkrutan, permasalahan hukum, dan peraturan antara berbagai anak perusahaan DCG dan perusahaan kripto telah menciptakan gelombang dalam ruang ini dalam setahun terakhir. Untuk diketahui, DCG juga merupakan perusahaan induk Grayscale Investments. Genesis menyalahkan kejatuhan dirinya pada Three Arrows Capital dan melaporkan ia telah mengalami kerugian setelah kegagalan bursa kripto FTX.

Selanjutnya, pada Agustus, DCG mengumumkan bahwa telah mencapai "kesepakatan dalam prinsip" dengan Genesis yang memungkinkan kreditur untuk mendapatkan kembali sebagian besar dana mereka.

Namun, pemberi pinjaman Genesis kemudian menggambarkan kesepakatan tersebut sebagai kesepakatan yang sangat tidak memadai. Bahkan, perusahaan tersebut dilaporkan memiliki utang sekitar US$3,5 miliar (Rp53,7 triliun) kepada 50 kreditur teratasnya.

Baca Juga: Parlemen Uni Eropa Dukung Penuh Aturan Pelaporan Pajak Kripto DAC8

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: