Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Klaim Berkomitmen Bangun Pembangkit Energi Bersih, PLN Tambah Porsi EBT 75% sampai 2040

Klaim Berkomitmen Bangun Pembangkit Energi Bersih, PLN Tambah Porsi EBT 75% sampai 2040 Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan dalam memerangi krisis iklim, langkah inisiatif telah banyak dilakukan PLN. 

Darmawan memastikan dalam operasional perusahaan, PLN selalu berpegang teguh pada prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG).

"Selain memastikan seluruh operasional kelistrikan kami memegang unsur berkelanjutan dan ramah lingkungan, PLN juga menjalankan proyek-proyek dekarbonisasi yang mampu mengurangi emisi karbon dan juga melepas ketergantungan atas penggunaan energi fosil," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (18/9/2023).

Baca Juga: PLN Luncurkan Laporan TCFD Soal Manajemen Risiko hingga Strategi Capai NZE di 2060

Di tengah target transisi energi, salah satu langkah strategi yang dilakukan PLN adalah dengan masif membangun pembangkit berbasis energi bersih. 

Ia menyebut bahwa PLN menghadirkan Accelerated Renewable Energy Development yang mampu menambah porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) sebanyak 75 persen sampai dengan tahun 2040.

Dengan Accelerated Renewable Energy Development, PLN membangun pemerataan kelistrikan nasional melalui Green Enabling Super Grid. Menjadikan sistem kelistrikan Indonesia yang sebelumnya terpisah antarpulau menjadi terhubung satu sama lain.

"Langkah ini untuk mempercepat pemerataan akses listrik bersih ke seluruh Indonesia. Sumber energi bersih bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat lewat Smart Grid dan Flexible Generation yang terintegrasi dengan Green Enabling Super Grid," ujarnya. 

Lanjutnya, Accelerated Renewable Energy Development, memungkinkan penambahan porsi pembangkit EBT menjadi lebih besar dari perencanaan sebelumnya, meningkat tiga kali lipat hingga sekitar 60 Giga Watt (GW) pada tahun 2040. Sehingga, seluruh potensi EBT di seantero tanah air bisa dimanfaatkan.

"Inilah langkah nyata Indonesia. Menjadi pemimpin transisi energi dunia. Bukan hanya mengakselerasi energi terbarukan, namun juga memperkokoh kapasitas nasional. Mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Mewujudkan Net Zero Emission 2060," ungkapnya. 

Baca Juga: PLN Beberkan Strategi Transisi Energi untuk Pemenuhan Trilema Energi

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: