Adapun, Pelaksana Harian Walikota Bandung Ema Sumarna mengatakan pihaknyaakan membuka operasi pasar murah ini di 30 kecamatan. Namun, untuk saat ini baru berjalan di tiga kecamatan yakni Sukasari, Rancasari, dan Coblong. Sedangkan kebutuhan beras di Kota Bandung sekitar 600 ton lebih sampai akhir tahun 2023.
"Ini sangat membantu masyarakat. Kita lakukan di seluruh kecamatan se-Kota Bandung. Totalnya 10 ton, tapi jika masyarakat banyak yang belum kebagian, kita akan tambahkan pasokannya lagi,"jelasnya.
Baca Juga: SBM ITB Bakal Kembali Gelar Coaching Clinic untuk UMKM Jabar
Menurutnya dalam 2 minggu ke depan, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi melalui operasi pasar murah.
"Operasi beras medium ini khusus untuk masyarakat menengah bawah. Bagi mereka ini lebih terasa manfaatnya, biar yang menegah atas membeli di pasar saja," ungkapnya
Operasi Pasar akan berlangsung hingga 10 Oktober 2023 dengan 3 kecamatan perhari. Ema menyebutkan, harga beras medium yang dilepas yakni Rp10.200/kg atau per bag-nya Rp51.000/5kg.
Sedangkan harga beras medium di pasar sudah bergerak ke Rp13.000/kg. Padahal HET untuk beras medium berdasarkan peraturan Badan Pangan Nasional adalah Rp10.900/kg.
Melihat antusiasme tersebut, Pemerintah Kota Bandung akan menambah beras sebanyak 5 ton. Namun ini baru dilakukan di Kecamatan Coblong karena antusiasme masyarakatnya.
"Selain itu, ada Minyakita juga yang dijual Rp13.500/liter. Ini di bawah HET yakni Rp14.000/liter. Warga boleh beli beras 10 kg dan 1 liter minyak goreng," katanya
Adapun, syarat pembeli di OP adalah warga ber-KTP Kota Bandung dan alamatnya harus sesuai dengan kecamatan setempat.
Baca Juga: Turun Dongrak Ekonomi Warga Jabar, Begini Strategi PLN UIP JBT
"Untuk warga di luar kecamatan, tidak akan diizinkan membeli komoditas di kecamatan lain," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement