Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pedagang Tanah Abang Keluhkan Sepi, Budi Arie Minta TikTok Ajari UMKM Dagang Online

Pedagang Tanah Abang Keluhkan Sepi, Budi Arie Minta TikTok Ajari UMKM Dagang Online Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku telah memanggil TikTok terkait berdagang lewat media sosial alias social commerce (s-commerce). Budi memanggil TikTok lantaran keberadaan TikTok Shop yang dianggap menurunkan omzet pedagang dan pelaku UMKM, termasuk pedagang di Pasar Tanah Abang.

Budi Arie mengaku telah memanggil pihak TikTok dua hari lalu. Namun, pemanggilan itu bukan untuk memberi teguran, justru ia meminta TikTok untuk mengajari pedagang UMKM berdagang online.

“Justru kemarin saya panggil TikTok dua hari lalu, suruh latih teman-teman pedagang UMKM untuk berjualan lewat platform media sosial,” kata Budi di Kantor Kemenkominfo, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Surati OJK, Budi Arie Minta Blokir Rekening yang Terafiliasi Judi Online

Budi tak menyalahkan kehadiran TikTok Shop. Menurutnya, berdagang lewat platform media sosial merupakan kemajuan teknologi. Sehingga, pedagang yang membuka toko fisik juga harus dilengkapi dengan kemampuan berdagang online.

”Karena kita tidak bisa menghalangi kemajuan teknologi kan, kalau pedagang di Tanah Abang mengeluh, nanti kita latih bisa berjualan dua metode offline dan online, gitu loh,” tuturnya.

Kompetisi dagang yang terjadi di platform e-commerce memberikan dampak yang sangat besar terhadap para penjual konvensional. Kemiringan harga barang di e-commerce membuat pasar tradisional seolah tidak menarik lagi untuk dikunjungi.

Bahkan, Pasar Tanah Abang, yang merupakan salah satu pusat dagang tekstil terbesar di Asia Tenggara, dikabarkan sepi pengunjung. Padahal, dahulu pasar ini dikenal sebagai pasar di mana pengunjungnya selalu berdesak-desakan.

Sepinya pengunjung di pasar tersebut lantas membuat omzet para pedagang turun drastis. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang akhirnya terpaksa gulung tikar akibat beban operasional yang tak terbayarkan lantaran pemasukkan yang diterima nyaris nol.

Beberapa menilai bahwa menurunnya jumlah pengunjung di pasar tradisional tersebut tak lain dan tak bukan adalah karena hadirnya pandemi Covid-19 yang menyebabkan peralihan kebiasaan belanja dari offline ke online.

Baca Juga: 56% Pasar E-Commerce Dikuasai Asing, Teten Ajak Influencer Dalam Negeri Promosikan Produk UMKM

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: