Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Smart City, Polusi Udara Ditangani Lewat Teknologi di BSD City

Menuju Smart City, Polusi Udara Ditangani Lewat Teknologi di BSD City Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tangerang Selatan baru-baru ini mendapati wilayahnya menjadi wilayah dengan polusi udara terburuk di Jabodetabek berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Hal ini menjadi perhatian semua elemen masyarakat baik pemerintah maupun pengusaha.

KLHK misalnya menghimbau agar setiap orang dalam wilayah tersebut untuk mengurangi aktivitas fisik yang terlalu lama di luar ruangan. Di sisi lain hal ini turut didukung oleh inovasi dari pengusaha, misalnya apa yang dilakukan oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Baca Juga: Ledakan di Eka Hospital BSD Disebabkan Over Heat dari Alat MRI

Smart City Specialist, Denny Eka Permana menyoroti bagaimana implementasi teknologi digital begitu diperhatikan dalam pengembangan dari BSD City. Hal ini dibuktikan dengan ketersediaan fiber optik.

Impelentasi ini membuat masyarakat dapat melakukan aktivitas hingga pekerjaan mereka dari rumah masing-masing tanpa harus ke luar ruangan, apalagi di tengah gempuran polusi udara.

“Untuk BSD, fiber optik sudah menjadi komponen utama (perencanaan kota). Dalam pengembangan kita, fiber optik itu sudah sampai rumah,” ungkapnya di Green Office Park – NavaPark, Kabupaten Tangerang, Sabtu (23/9).

Tak hanya itu, BSDE juga mengimplementasikan teknologi AI untuk mengecek level polusi dalam lingkungan dari BSD City. Salah satu caranya adalah dengan mengecek kualitas udara lewat air quality sensor yang terus dirawat setiap tiga bulan untuk solusi jangka pendek.

BSDE di sisi lain melakukan coba melakukan terobosan untuk mengatur polusi dalam jangka Panjang. Denny mengatakan bahwa perusahaan tersebut tengah mengembangkan teknologi Algae Generator.

Ia mengklaim bahwa inovasi ini jauh lebih efektif dan cepat dirasakan efeknya dibandingkan dengan penanaman pohon. Meski begitu, implementasi ini bukanlah hal mudah karena biaya yang cukup tinggi.

“Ada beberapa teknologi yang tengah kita coba akses, salah satunya adalah Algae Generator. Hal ini untuk menggantikan pohon,” ujar Denny.

Baca Juga: Dorong Adopsi Energi Surya di Sektor Perumahan, SUN Terra Kembali Hadirkan Display Interaktif di Toko Ritel Kawasan BSD City

“Algae ini bisa lebih instan dibandingkan dengan menanam pohon yang butuh waktu bertahun-tahun dan hal ini sedang kita coba proses apakah possible atau impossible,” jelasnya.

Penulis: Aldi Ginastiar
Laporan: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: