Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berdayakan 160 Orang, Floral.id Official Buktikan Manfaat TikTok Shop

Berdayakan 160 Orang, Floral.id Official Buktikan Manfaat TikTok Shop Kredit Foto: Amry Nur Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wacana pelarangan penggunaan aplikasi TikTok untuk berjualan online menuai pro dan kontra. Sebelumnya, diketahui bahwa Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, melarang TikTok Shop beroperasi sebagai social commerce untuk berjualan. Hal itu dilakukan karena TikTok disebut dapat menyimpan algoritma pengguna sehingga dapat mengatur iklan kepada setiap pengguna. 

Pelarangan ini akan diatur dalam revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

"Disepakati besok, revisi Permendag nomor 50 tahun 2020 akan kami tanda tangani. Ini sudah dibahas berbulan-bulan sama Pak Teten," kata Mendag dikutip dari Youtube Sekretariat Negara RI, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Baca Juga: Tidak Ada Monopoli: Penjual TikTok Terhubung ke Lazada dan Shopee

Namun, pendapat sebaliknya dilontarkan oleh banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari TikTok Shop. Platform media sosial dan e-commerce yang sangat populer di dunia ini justru dirasakan mendatangkan banyak keuntungan, terutama bagi pelaku usaha di Indonesia.

Masyarakat pelaku usaha yang merasakan langsung manfaat aplikasi ini adalah Dinno dan Resya, pemilik akun Floral.id Official. “Intinya kita banyak banget terbantu dengan ada Tiktok Shop ya. Dan, itu saksi Floral benar-benar nyata sehingga kita terus dapat membuka lapangan kerja buat sekitar kita,” jelas Dinno bersama Resya kepada Warta Ekonomi. 

Terkait pemisahan antara TikTok sebagai media sosial dan sebagai e-commerce, hal tersebut dianggap tidak menguntungkan bagi Floral.id Official dan pelaku usaha lain. 

“Sebenarnya hal ini cukup membuat kita keberatan karena ketidakefektifannya. Biasanya kita promosi orang langsung beli tapi sekarang harus dipisahkan. Masa yang tadinya efektif dan memudahkan kami seller dengan buyer, malah kembali sulit. Bukannya hal yang memudahkan adalah tujuannya?,” ungkap pasangan yang membangun bisnis sejak masih menjadi teman kuliah tersebut.

Lebih lanjut, Dinno dan Resya menjelaskan mengenai dirinya dan pasangan membangun bisnis melalui TikTok Shop sejak masa pandemi Covid-19. Berawal menjual produk masker, Floral.id Official berhasil memberdayakan 160 pekerja yang terkena PHK. Kini, akun dengan lebih dari 230 ribu pengikut tersebut aktif menjual pakaian wanita.  

“Kami punya reseller dari Sabang sampai Merauke dari masker dan mereka semua yang meminta untuk kami buka di TikTok. Karena, mereka menggantungkan hidup mereka semua dari berdagang masker itu. Akhirnya, kami buka lah di TikTok dengan video-video yang kami tayangkan dengan cara live dan lainnya,” jelas Dinno dan Resya. 

Pengalaman Dinno dan Resya juga seolah menepis kekhawatiran beberapa pihak yang menduga adanya algoritma merugikan dari TikTok Shop. Dinno dan Resya menjelaskan bahwa mereka memulai live TikTok dengan penuh tantangan, yaitu hanya dengan sedikit penonton. Namun, mereka tidak menyerah dan konsisten meneruskan konten live di TikTok, sehingga mampu menarik banyak pembeli. 

“Salah satu tantangan dari penonton live dulu yang nonton cuma 2-3, ga lebih dari 5. Tapi kami tidak berhenti di situ. Kami tahu hasil dari sebuah konsisten seperti apa.”. 

“Jadi untuk alasan-alasan yang di luaran katanya udah lakuin live ataupun cara lain agar menarik penonton tapi masih sepi, apakah mereka sudah melakukan konsistennya? Kami dulu dari awal berjualan tahu banget konsisten tuh harus diterapkan, belajar terus menerus untuk mengembangkan bisnis kami sendiri.”.

Dinno dan Resya juga berharap masyarakat dapat memanfaatkan kemudahan teknologi yang telah ada. “Ayolahhh sistem semakin memudahkan kita buat ke depan dan ini hal menarik. Harusnya yang lain bisa ikutin juga,” kata pengusaha asal Bogor tersebut. 

Baca Juga: Netizen: Masalah TikTok, Masalah Persaingan Dagang Antar E-Commerce

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: