GoJek Ungkap Tantangan Implementasi GoRide Transit di Stasiun KRL Jabodetabek, Apa Tanggapannya?
Perusahaan penyedia layanan transportasi on-demand di bawah naungan GoTo, GoJek, sempat meluncurkan fitur GoRide Transit yang menghubungkan pelanggan dari rumah ke stasiun KRL Jabodetabek dan stasiun ke kantor.
Meski baru pertama uji coba, petinggi Gojek mengakui terdapat beberapa tantangan untuk menerapkan fitur ini. Apa tanggapannya?
Direktur dan President On-Demand Service GoTo, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, tantangan implementasi GoRide Transit terletak pada keramaian penumpang yang mengakses kode QR ke pintu masuk untuk tap-in dan pintu keluar untuk tap-out dengan aplikasi Gojek.
Ia mengakui, fitur Instant yang tersemat dalam fitur GoRide Transit membuat penumpang butuh waktu untuk mencari titik penjemputan yang tepat dan mitra pengemudi (driver) untuk menjemput penumpang.
Baca Juga: GoJek Luncurkan GoRide Transit, Pesan Ojol dan Tiket KRL Jabodetabek Lebih Mudah dan Hemat
“Karena salah satu pain point yang paling besar pada saat konsumen itu menggunakan (GoRide) Transit ya, itu kalau sampai kan biasanya sampai ratusan orang. Kadang-kadang bingung kalau pesan GoRide, driver menunggunya di mana, apalagi kalau begitu sampai, driver-nya ratusan, konsumennya ratusan. Jadi di situlah kami menggunakan inovasi Instant, tujuannya pada saat konsumen pesan, sudah ada pengendapan driver,” ungkap Catherine detail saat peluncuran GoRide Transit dalam acara Hub Space X KAI Expo 2023 yang dihelat Kementerian Perhubungan pada Jumat (29/9/2023).
Catherine juga menambahkan, adanya pengendapan mitra pengemudi atau mangkal tersebut, pelanggan bisa langsung mendapatkan layanan GoRide lebih cepat dan mitra pengemudi bisa menjemput pelanggan sesuai dengan nomor antrian. Nah, tempat mangkal tersebut berlaku ketika penumpang turun di stasiun KRL Jabodetabek yang dekat dengan Shelter GoRide Instant.
Baca juga: Hadirkan Shelter Palmerah, Gojek Integrasikan Multi-Moda Transportasi
Misalnya seperti Shelter GoRide Instant di Palmerah yang sempat diresmikan pada Juni lalu, penumpang dapat memesan layanan GoRide, namun juga dapat mengakses transportasi lainnya seperti TransJakarta dan angkutan umum.
“Kemarin saya sempat datang ke stasiun Palmerah, driver itu menunggu enggak sampai 10 menit sudah dapat. Karena sistemnya seperti apa? Konsumen yang pertama datang dicocokkan dengan driver yang sudah menunggu paling depan. Jadi antrianya lebih cepat, enggak cari-carian. Driver-nya juga cepat dapat order, konsumennya juga lebih mudah,” tambah Catherine.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo juga menambahkan, meskipun fitur GoRide Transit terdapat berbagai tantangan untuk menerapkannya, namun ia mengatakan, “kembali lagi, ini masih awal gitu ya.”
“Kami berusaha mencari inovasi-inovasi baru untuk menyelesaikannya, untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan penggunaan transportasi umum. Tolong berikan kami feedback terus, karena pasti perlu banyak perbaikan-perbaikan supaya produknya sempurna,” pungkas Patrick optimis.
Baca Juga: Diluncurkan 2021, Gojek Klaim Jumlah Pengguna GoCorp Alami Kenaikan Tiga Kali Lipat
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement