Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahmad Sahroni Desak Polisi All Out Tangkap Pembakar Hutan dan Bekingannya, Agar Kabut Asap Tak Jadi Agenda Tahunan

Ahmad Sahroni Desak Polisi All Out Tangkap Pembakar Hutan dan Bekingannya, Agar Kabut Asap Tak Jadi Agenda Tahunan Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belakangan ini, kondisi kabut asap akibat dari pembakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra sudah sangat parah. Kabut asap yang muncul menyebabkan banyak sekolah memberlakukan belajar daring hingga membuat negara tetangga Malaysia dan Singapura mengeluhkan kualitas udara yang menurun.

Kasus karhutla yang kian mengkhawatirkan ini pun turut mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Secara konkret, politikus Partai NasDem ini meminta polisi agar mengungkap pembakar sekaligus perusahaan yang mempekerjakan mereka agar kebakaran hutan ini tidak menjadi agenda tahunan.

“Apa pun perdebatannya, yang jelas, faktanya titik api memang sudah ada di mana-mana. Make sense kalau situasi saat ini, Indonesia dianggap sudah memasuki fase darurat karhutla. Untuk itu, saya minta polisi dan segenap petugas terkait tegas dan cari tidak hanya pembakarnya, tapi juga perusahaan pembakingnya. Ini harus all out, agar kebakaran hutan tak jadi agenda tahunan kita,” ujar Sahroni dalam keterangan (10/10).

Lebih lanjut, Sahroni juga meminta pihak kepolisian agar bertindak cepat dan tegas untuk menangkap para pelaku karhutla. Karena menurut dirinya, dari sekian banyak titik api yang terjadi, tidak semuanya akibat faktor alam murni.

“Saya minta Polri juga bergerak cepat dan tegas untuk tangkap para pelaku-pelaku karhutla. Ungkap juga siapa yang memerintah mereka. Karena saya yakin, tidak semua (karhutla) terjadi murni akibat faktor iklim saja. Pasti ada beberapa oknum yang memanfaatkan kemarau ini, dengan memantik api untuk kepentingannya. Dari yang sudah-sudah, biasanya untuk pembukaan lahan,”

Untuk itu, Sahroni menilai sinergitas seluruh institusi sangat diperlukan. Tak hanya untuk memadamkan api karhutla, namun juga untuk menyelamatkan jutaan masyarakat Indonesia yang tengah dihantui penyakit pernafasan.

“Tugas ini bukan serta merta tentang lahan dan hutan saja, tapi juga soal keselamatan jutaan penduduk Indonesia. Kalau terus dibiarkan, masyarakat dipastikan akan terkena penyakit pernafasan,” pungkas Sahroni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: