Organisasi pejuang Hamas dan afiliasinya telah menerima jutaan sumbangan mata uang kripto, menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) berdasarkan data dari perusahaan forensik Elliptic dan perusahaan perangkat lunak Tel Aviv, BitOK.
Dilansir dari Coindesk pada Kamis (12/10/2023), Organisasi Jihad Islam Palestina (PIJ) menerima US$93 juta (Rp1,4 triliun) dalam bentuk kripto antara Agustus 2021 dan Juni 2023, kata Elliptic. Hamas menerima sekitar $41 juta (Rp643 miliar) dalam jangka waktu yang sama, demikian sumber laporan tersebut.
Kripto sering kali dilihat sebagai metode pembiayaan dalih untuk kelompok dan negara yang terputus dari sistem keuangan global yang dikendalikan Amerika Serikat (AS). Misalnya, peretas Korea Utara, telah mendapatkan jutaan dolar dalam bentuk kripto dari peretasan berbagai protokol dan proyek. Karena sifat menjaga privasi dari banyak mata uang kripto, aliran dana ini sulit dilacak, sehingga menimbulkan kecemasan di kalangan lembaga pemerintah.
Baca Juga: Staf Ahli Kemenkeu Sebut Perang Israel-Palestina, Apa Dampaknya ke Indonesia?
"Ini bukan tugas yang mudah," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant kepada WSJ yang dilansir pada Kamis (12/10/2023).
CoinDesk melaporkan pada bulan Juni 2023, bahwa sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, telah menerima hingga US$100,000 (Rp1,5 miliar) dalam bentuk bitcoin (BTC) sejak awal 2021 – dengan lonjakan donasi pada Mei, ketika Israel dan Hamas saling bertukar serangan roket. Binance berada di pusat transaksi, menurut data dari tiga firma analisis blockchain dan analisis CoinDesk.
Namun, kripto bukanlah sumber utama dana untuk Hamas dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan mereka seperti PIJ dan Hizbullah, yang berbasis di Lebanon. Menurut pengamatan pemerintah AS, sejauh ini Iran merupakan sumber pendanaan terbesar dengan nilai pendanaan mencapai US$100 juta (Rp1,5 triliun) per tahun.
Kepala urusan hukum dan pemerintah dari perusahaan intelijen blockchain TRM Labs, Ari Redbord mengatakan, kripto adalah bagian kecil dari strategi penggalangan dana hamas.
"Kripto adalah bagian yang sangat kecil dari strategi penggalangan dana Hamas. Sebagian besar disponsori oleh negara," kata Ari kepada CoinDesk.
"Terdapat fokus pada hal itu karena Anda mencoba untuk memotong pembiayaan dengan cara apa pun. Tetapi itu adalah bagian yang relatif kecil dari gambarannya,” sambungnya.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Soal Konflik Palestina-Israel: Perdamaian Hanya Suara di Atas Kertas
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement