Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Daya Beli Makin Merosot, Ekonom Dorong Pemerintah Jokowi Bertindak

Daya Beli Makin Merosot, Ekonom Dorong Pemerintah Jokowi Bertindak Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meskipun ekonomi terus tumbuh pada trimester kedua tahun 2024, namun daya beli (purchasing power) masyarakat mengalami penurunan yang signifikan. 

Menurut Ekonom senior INDEF, Fadhil Hasan, penurunan daya beli ini diprediksi akan terjadi pada trimester ketiga dan keempat tahun ini. Dalam perspektif jangka panjang, terutama dari tahun 2020 hingga tahun 2023, pertumbuhan ekonomi global dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca Juga: Benarkah Jokowi Sudah Mundur sebagai Kader PDIP?

“Salah satunya adalah kebijakan moneter yang diterapkan oleh negara-negara besar seperti Amerika, Cina, dan Eropa. Kebijakan ini termasuk menjaga tingkat suku bunga yang tinggi guna mengatasi potensi ancaman inflasi,” kata Fadhil melalui kanal YouTube Achmad Nur Hidayat (Pakar Kebijakan Publik), Kamis (26/10).

Dia menyebut dampaknya akan dirasakan pada aktivitas sektor riil dan ekonomi global. Amerika dan Eropa saat ini masih mempertahankan kebijakan moneter ini, sementara Cina menghadapi pertumbuhan ekonomi yang rendah.

“Situasi ini tentu akan menimbulkan dampak yang signifikan, terutama dalam sektor ekspor. Meskipun surplus perdagangan Indonesia masih positif, tren menurun terus berlanjut. Fenomena ini harus diantisipasi sebagai perubahan berkelanjutan yang akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang,” ujar dia.

“Khususnya, ekspor yang bergantung pada sumber daya alam, dengan pengecualian batubara dan nikel, juga mengalami penurunan. Tingkat suku bunga yang tinggi akan mendorong penurunan harga komoditas karena investor lebih memilih pasar obligasi di Amerika,” lanjut dia.

Kemudian dari sisi eksternal, Indonesia juga mulai merasakannya terutama pada sektor ekspor yang terus menurun dan cadangan devisa yang tergerus. Dampak ini akan menjadi tantangan berat bagi ekonomi nasional dalam negeri pada tahun 2023-2024, terutama dalam hal daya beli masyarakat. 

Baca Juga: Orang Dekat Jokowi dan Mega Beri Update Hubungan Keduanya Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo

“Pemerintah perlu mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan yang tepat untuk menghadapi dinamika ekonomi global yang tengah berubah,” kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: