Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Respons Tuduhan Adian PDIP soal Isu 3 Periode, Teddy Gusnaidi: Kalian yang Butuh, Tapi Banyak Lagak

Respons Tuduhan Adian PDIP soal Isu 3 Periode, Teddy Gusnaidi: Kalian yang Butuh, Tapi Banyak Lagak Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi merespons pernyataan dari politisi PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu yang menuduh bahwa Jokowi sempat meminta masa perpanjangan jabatan presiden 3 periode namun ditolak oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Teddy menilai tuduhan Adian itu tidak berdasar, sebab Presiden Jokowi sempat memberikan jawaban atas isu ini dengan jawaban dengan nada kesal.

"Isu yang dilemparkan Adian soal penyebab perpecahan Jokowi dan Megawati karena meminta perpanjangan masa jabatan presiden itu jelas mudah dibantah, sebab yang setuju orang internal PDIP, Jokowi berkali-kali menyatakan tidak setuju, bahkan saking kesalnya, Jokowi bilang itu sama saja menampar dirinya," kata Teddy.

Teddy meminta Adian seharusnya terbuka saja mengakui bahwa hubungan antara Jokowi, Gibran Rakabuming Raka retak karena kedua ayah-anak itu mendukung pencapresan Prabowo Subianto.

Untuk itu, Teddy menantang PDIP untuk memecat saja Jokowi dan Gibran lewat mekanisme internal partai, bukannya malah melemparkan isu 3 periode yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tuduhannya.

"Jika hubungan retak karena Jokowi dan Gibran mendukung Prabowo, itu masuk akal. Silahkan gunakan mekanisme internal untuk memecat mereka, bukan malah membuat isu 3 periode keinginan Jokowi," pungkasnya.

Ia menilai cara-cara Adian itu adalah contoh tuduhan yang tidak masuk akal. Dan usaha-usaha itu akan menjadi pemandangan lumrah di tahun politik ini.

"Makin lama makin frustasi sehingga jadinya halusinasi, segala cara dihalalkan untuk menjatuhkan Jokowi. Yang tidak ada diada-adakan. Kalau dianggap tidak sejalan, keluarkan saja mereka dari Partai, ini mudah. Menjadi tidak mudah kalau ternyata yang ingin menjatuhkan Jokowi, ternyata masih butuh suara pendukung Jokowi," sindirnya.

"Jokowi jelas telah bersikap menentang Megawati. Gibran jelas sudah menentang Megawati. Bahkan kalau berdasarkan pernyataan Adian bahwa Megawati-Jokowi retak, ya kenapa gak dipecat saja Jokowi dari Partai? Kenapa takut? Apa masih berharap terhadap Jokowi effect? Kalau masih berharap efek Jokowi, ya jangan melemparkan isu. Butuh tapi banyak lagak. Aneh-aneh saja kalian ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: